yogyakarta

PP Muhammadiyah Jalin Kerja Sama dengan Kementerian P2MI Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Rabu, 16 April 2025 | 21:30 WIB
Prof Haedar Nashir dan Abdul Kadir Karding memberikan keterangan pers setelah penandatanganan kerja sama. (Foto: Devid P)

Krjogja.com - YOGYA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menjalin kerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam upaya meningkatkan perlindungan terhadap para pekerja migran Indonesia. Kerja sama ditandai penandatanganan MoU oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro Yogyakarta, Rabu (16/4/2025).

Prof Haedar Nashir mengatakan sebagai ormas keagamaan dan kemasyarakatan yang sudah lekat dengan Republik ini, Muhammadiyah selalu ingin berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara. Secara spesifik yaitu merintis langkah-langkah pemberdayaan masyarakat khususnya untuk pekerja migran Indonesia.

"Yang kami ambil hulunya, yaitu lewat sosialisasi, pembekalan pengetahuan, keterampilan sekaligus hal-hal yang dipandang perlu ketika calon-calon pekerjaan migran itu mau bekerja di luar negeri, disertai dengan pengawalan agar mereka menempuh jalur yang legal dan satu pintu lewat regulasi Kementerian P2MI," katanya.

Baca Juga: Efek Jangka Panjang Rutin Jalan Kaki Begitu Dahsyat untuk Kesehatan, PAFI Bangkalan Ungkap Cukup 30 Menit Perhari

Menurut Haedar, Muhammadiyah memiliki sekolah-sekolah tinggi dan universitas berbasis kesehatan yang menghasilkan pekerja-pekerja berskill tinggi di bidang kesehatan. Keterampilan mereka sangat diperlukan oleh berbagai negara, tentunya dengan tingkat perlindungan pekerja yang lebih aman dan lebih baik. "Untuk itu kami (PP Muhammadiyah) menjalin kerja sama dengan Kemententerian P2MI," katanya. .

Abdul Kadir Karding mengatakan ke depan Kementerian P2MI ingin membangun sistem yang lebih baik dalam konteks tata kelola pekerjaan migran Indonesia di kementerian. Menurutnya, Muhammadiyah adalah salah satu role model dalam hal pengelolaan sistem organisasi yang sangat baik, efisien, efektif. "Dalam kerja sama ini, PP Muhammadiyah akan mengambil beberapa peran kolaboratif, terutama dalam hal perlindungan pekerja migran Indonesia," katanya.

Menteri P2MI mengatakan, dengan jaringan kuat yang dimiliki oleh Muhammadiyah, upaya kementerian untuk terus menyosialisasikan pentingnya orang berangkat secara prosedural sebagai pekerja migran, akan sangat terbantu. Selain itu, Muhammadiyah akan membantu kementerian dalam pemberian pendampingan sejak awal kepada para calon pekerja migran, seperti pendampingan psikologi dan pemahaman keagamaan. Termasuk pendampingan setelah pekerja migran ditempatkan.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem Ala PAFI Waenetat

Kemudian dari sisi pemberdayaan, kementerian ingin memastikan terjadi integrasi sosial para pekerja migran, dan memastikan ketika mereka kembali ke tanah air kehidupannya jauh lebih baik dari sebelumnya. Artinya pendampingan kewirausahaan, manajemen, psikologis sangat dibutuhkan. "Muhammadiyah bisa membantu kami dalam proses sertifikasi dan yang terpenting penting membantu di bidang pendidikan dan vokasi karena kita tahu sistem pendidikan dan vokasi di Muhammadiyah sangat maju," pungkasnya. (Dev/Fsy)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB