yogyakarta

Peluncuran 2 Buku di FT - UST Yogya, Aktualisasikan Mitos Jawa dan Petuah Leluhur

Kamis, 24 April 2025 | 09:00 WIB
Dr Iskandar Yasin MT (tengah), Rama Prambudhi Dikimara (kanan) dan Jayadi Kasto Kastari (kiri) saat peluncuran 2 buku. ( Foto - Istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Dua alumni pengelola Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Majalah Pendapa Tamansiswa, yakni Rama Prabumdhi Dikimara dan Jayadi Kasto Kastari meluncurkan buku di kampus Fakultas Teknik (FT) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Jalan Miliran 16, Mujamuju, Umbulharjo, Selasa (22/04/2025) sore. Buku puisi 'Kota Kita Kata-kata' karya Rama Prambudhi Dikimara, kumpulan cerpen 'Wasiat Batu dan Risalah Pohon Duka' karya Jayadi Kasto Kastari.

Hadir dan memberi sambutan Dr Iskandar Yasin ST MT (Dekan FT - UST), kedua penulis buku. Buku 'Kota Kita Kata-Kata' tersebut dibedah Kedung Darma Romanshah (aktor, sastrawan), Mutia Sukma (akademisi, penyair) dan disemarakan tampilnya musikalisasi-Parade puisi oleh Sanggar Pamong pimpinan Tendi Nugraha. Peluncuran 2 buku diinisiasi oleh Koalisi Sastra Miliran FT - UST dan dialog dengan penulis buku dimoderatori oleh Tri Anggraini.

Dr Iskandar Yasin dalam sambutan mengatakan, peluncuran buku ini momentum istimewa. "Kedua penulis alumni UST Yogya, keduanya berkarya dan diluncurkan karya sastra di Fakultas Teknik UST Yogya. Kenapa di Fakultas Teknik ? Kami punya Pusat Studi Teknik Kapujanggan FT-UST yang mempelajari kearifan lokal dan pemikiran leluhur. Buku-buku ini mengaktualisasikan mitos Jawa dan petuah para leluhur," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Lengkap 24 April 2025 Seputar Cinta, Karier, dan Keuangan

Hal senada disampaikan Jayadi Kasto Kastari, buku 'Wasiat Batu dan Risalah Pohon Duka" sebenarnya mengangakat soal kearifan lokal dan 'unen-unen' orang Jawa. "Unen-unen itu kata bijak yang tersembunyi, sifatnya mengingatkan dan memiliki nilai-nilai kearifan seni, sosial dan budaya," ujarnya.

Jayadi Kastari memberi contoh 'unen-unen' itu, 'Yen sira dibeciki liyan kudu dieling-eling', 'Yen sira mbeciki liyan, kudu dilaleke'. Maknanya, kalau diberi kebaikan harus diingat-ingat, kalau memberi kebaikan kepada orang lain, lupakanlah. "Bukan sebaliknya, mengharap balasan dan ingin dipuja-puji. Itu ada di cerpen berjudul 'Wasiat Batu'," ujarnya.

Dalam cerpen ' Risalah Pohon Duka' juga ada 'unen-unen', 'urip kudu nengen, urip kudu ndalan'. Hidup harus di jalan kebaikan dan jalan kebenaran'. Hindari kebusukan pikiran, ucapan dan tindakan tercela, perilaku menyimpang'. Sedangkan Rama Prambudhi Dikimara mengatakan, buku 'Kota Kita Kata Kata' merupakan dari perjalanan mensinggahi dari kota ke kota. Dari kota Bandung, Yogyakarta, Bali dan Papua.

Baca Juga: Kalender Jawa 24 April 2025 Weton Kamis Legi Seputar Karakter, Rejeki, Jodoh dan Hari Baik

"Kota-kota saya singgahi menyimpan kearifan lokal setelah bergaul dengan manusia dan artefak kota-kota. Nilai-nilai kearifan tersebar di 170 puisi di buku ini." tandasnya. (*)

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB