yogyakarta

Mesin Penyamakan Kulit Inovatif Siap di Uji Coba Tim AKN Seni dan Budaya Yogyakarta

Kamis, 5 Juni 2025 | 17:07 WIB
Tim Penelitian AKN Seni dan Budaya Yogyakarta melaksanakan pengecekan ulang mesin drum sebelum uji coba menggunakan reagen. (Istimewa)

KRJOGJA.com - Jakarta - Tim peneliti Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta, didukung Program Katalisator Kemitraan Berdikari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), bersiap melangkah ke tahap krusial dalam pengembangan teknologi penyamakan kulit perkamen.

Rencana uji coba kelayakan mesin yang telah dirancang dan dirakit dilaksanakan pada 5 Juni 2025. Uji coba perdana ini

menjadi penentu kesiapan dan kelayakan mesin untuk diimplementasikan secara optimal, khususnya bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) wayang kulit di Bantul.

Baca Juga: Seberat 9 Kuintal, Presiden Prabowo Beli Sapi Kurban dari Peternak Sukoharjo

Penelitian berjudul "Teknologi Industri Penyamakan Kulit Perkamen untuk UMKM Wayang Kulit di Bantul" ini merupakan inisiatif strategis untuk menghadirkan solusi inovatif dalam proses produksi kulit perkamen. Selama ini, proses penyamakan kulit sering kali masih mengandalkan metode tradisional yang memakan waktu dan tenaga, serta kurang efisien.

Karena itu, pengembangan mesin penyamakan kulit yang terotomatisasi dan efisien menjadi sangat vital untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk UMKM.

Mesin yang akan di uji coba ini mencakup beberapa komponen utama, yaitu drum penyamakan, alat buffing, dan alat togel (alat pentang kulit).

Drum penyamakan dirancang untuk proses liming atau pengapuran, yaitu tahap awal penyamakan yang bertujuan menghilangkan rambut, epidermis, dan sebagian lemak dari kulit, serta membuka serat kolagen. Alat buffing berfungsi.

Baca Juga: The 1O1 Hotel Yogyakarta Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan Aksi Peduli Sampah di Pasar Kranggan

untuk menghaluskan permukaan kulit, sementara alat togel digunakan untuk meregangkan kulit agar mendapatkan dimensi yang optimal dan mencegah pengerutan.

Proses perakitan mesin ini tidak lepas dari tantangan. Sebagaimana yang terungkap dalam laporan monev internal Tim SPMI AKN Seni dan Budaya Yogyakarta pada 21-22 April 2025, terdapat beberapa kendala teknis, seperti kurangnya mesin dinamo untuk drum dan buffing, serta kendala terkait kenaikan daya listrik di kampus.

Namun, tim peneliti telah berupaya keras untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, termasuk merevisi anggaran

untuk sewa genset guna memastikan ketersediaan daya listrik yang memadai. Rangka dan bentuk umum purwarupa mesin sendiri sudah selesai, menunjukkan progres yang signifikan.

 

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB