yogyakarta

Jika Berkandang Latihan di Kridosono, PSIM Kembali ke 'Akar'

Senin, 16 Juni 2025 | 15:10 WIB
Salah satu sudut Stadion Kridosono (Harminanto)



Krjogja.com - YOGYA - Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X memberikan lampu hijau penggunaan Stadion Kridosono untuk kandang latihan menempa diri bagi PSIM.

Laskar Mataram diminta berkoordinasi dengan GKR Mangkubumi, puteri tertua Sultan yang mengampu pengelolaan Stadion Kridosono yang berdiri di atas tanah milik Kraton tersebut.

Meski begitu, Kridosono perlu berbagai perbaikan seperti pada lapangan dan fasilitas penunjang seperti ruang ganti dan toilet. Pasalnya, kondisi Kridosono yang masuk bagian cagar budaya sudah berusia sangat tua dan butuh penyegaran secara maksimal.

Namun begitu, jika menilik sejarah panjang dan besar PSIM bersama Kridosono, sangat layak apabila manajemen saat ini melakukan perbaikan dan menggunakan stadion di jantung Kota Yogyakarta itu sebagai kandang latihan. Kridosono kembali menjadi Kawah Candradimuka bagi skuad Laskar Mataram menempa diri mengarungi kompetisi Liga 1 yang begitu ketat.

Dukungan perbaikan Kridosono sebagai lapangan latihan PSIM muncul dari legenda Laskar Mataram era 80-an, Haryadi. Haryadi yang memiliki sejarah lebih dari tiga tahun bertanding dalam kompetisi bersama PSIM di Kridosono menyambut baik apabila stadion tersebut diperbaiki dan digunakan untuk tempat berlatih PSIM.

"PSIM kembali ke akarnya, karena Kridosono punya sejarah panjang untuk PSIM sejak tahun 60-an era Om Melius Mau hingga mungkin saya di 83 sebelum pindah ke Mandala Krida pada 1985. Saya sangat mendukung apabila PSIM kembali ke Kridosono lagi," ungkap Haryadi, Senin (16/6/2025).

Hal utama menurut eks penyerang PSIM era 80-an yang terkenal dengan tandukan kepala maut ini adalah perbaikan lapangan dan sistem drainase. Kridosono sudah tak lagi layak untuk latihan tim profesional dengan kondisi saat ini.

"Untuk lapangan dan drainase perlu diperbaiki. Ini yang utama tentu saja. Namun saya sangat mendukung langkah PSIM apabila kembali ke Kridosono. Di Kridosono dahulu atmosfernya luar biasa ketika PSIM main. Ribuan orang menonton bahkan tukang becak membalikkan becaknya nonton dari luar tembok. Kridosono memang bersejarah untuk PSIM," tambah Haryadi yang dahulu mengenakan nomor punggung 9 ini.

Apabila PSIM memiliki investor, bukan tak mungkin perbaikan Kridosono bisa dilakukan dalam beberapa waktu ke depan. Lapangan, fasilitas penunjang juga lampu yang memungkinkan latihan malam hari tampaknya bisa diupayakan.

Selain PSIM, Kridosono yang memungkinkan dikelilingi taman kota teduh seperti rencana ruang terbuka hijau, bisa pula menjadi venue kompetisi sepakbola internal Askot PSSI Kota Yogyakarta. Ketika nantinya Mancasan dan Minggiran juga diperbaiki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, maka Kridosono bisa menjadi opsi partai-partai penting seperti grand final kompetisi Askot, yang muaranya juga menggali bibit pemain PSIM. (Fxh)

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB