YOGYA (KRJogja.com) – Ada kabar gembira buat pecinta dagelan klasik khas Jogja! Dalam momentum Hari Ulang Tahun ke-80 SKH Kedaulatan Rakyat (KR), sejumlah seniman Yogyakarta berniat membangkitkan kembali kelompok legendaris Jenaka KR yang sempat tenar di era keemasan TVRI Jogja.
Keinginan ini mencuat dalam forum silaturahmi seniman dengan panitia HUT KR di kantor direksi KR, Jalan Margo Utomo, Kamis (19/6). Seniman senior Sigit Sugito, yang juga mantan wartawan KR, menyebut kerinduan terhadap guyonan yang cerdas dan beretika makin terasa di tengah maraknya dagelan jorok dan miskin nilai.
“Kami kangen dagelan yang bikin mikir dulu baru ketawa. Bukan asal misuh dan bikin hoaks. Dagelan ala Jenaka KR itu Jogja banget,” ujar Sigit.
Dalam dialog penuh nostalgia itu hadir pula seniman kawakan seperti Yati Pesek, Marsidah, Yu Beruk, Marwoto, hingga pelawak muda dari Plat AB. Semua kompak mendukung rencana relaunching Jenaka KR yang akan tampil di 80 titik wayangan selama perayaan HUT KR.
Dagelan Edukatif Sebelum Wayangan
Gagasannya, Jenaka KR akan tampil selama 90 menit sebelum pertunjukan wayang dimulai, dengan materi yang aktual dan sarat literasi, meski dikemas dalam canda khas Jogja. Ada harapan, panggung hiburan ini tak sekadar membuat orang tertawa, tapi juga berpikir dan tercerahkan.
Taufik Ridwan dari Dini Mediapro menyebut, pentas Jenaka KR bisa dihadirkan dalam beragam acara: merti dusun, HUT sekolah, hajatan komunitas, bahkan kegiatan sosial. "Kami siap kolaborasi, ke desa-desa, sekolah, kampus, atau lembaga yang ingin tampil beda tapi tetap mendidik," ujarnya.
Wadah Talenta Muda, Guyonan Bernas
Pelawak Setyawan Tiada Tara menyebut akan dibentuk pula versi Jenaka KR Muda, tempat bagi generasi muda yang ingin tampil sebagai pelawak cerdas dan berbudaya. Harapannya, panggung ini jadi ladang aktualisasi kreatif sekaligus pendidikan karakter melalui seni humor.
Dibyo Primus menambahkan, media sosial bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan dagelan sehat ala Jenaka KR ke publik lebih luas. Bahkan, rubrik SST (Setiap Saat Tertawa) yang rutin tayang di halaman 1 SKH KR akan diangkat sebagai materi pentas hingga difilmkan.
Ketua HUT ke-80 KR, Yoeke Indra Agung Laksana, SE, menyambut hangat inisiatif ini. Ia menilai dukungan seniman untuk menghidupkan kembali tradisi guyon cerdas KR adalah bentuk cinta masyarakat terhadap media tertua dan bersejarah di Indonesia.
“Ini bukti bahwa KR bukan hanya media cetak, tapi rumah inspirasi dan budaya. Terima kasih untuk para seniman yang ikut merawat warisan hiburan sehat khas Jogja,” tandasnya. (Rar)