yogyakarta

Rumah DAS Menjaga Eksistensi Seniman Melalui Pameran Box to Box

Rabu, 25 Juni 2025 | 11:25 WIB
Para pengujung menikmati karya pameran seni rupa bertajuk "BOX TO BOX" (Robby Putra)

 
KRJOGJA.com Sleman - Rumah Dyan Art Studio (DAS) menghadirkan pameran seni rupa bertajuk "BOX TO BOX" yang menandai perjalanan lima dekade berkarya dari Dyan Anggraini, Hari Budiono, Alex Luthfie R., dan Boyke Aditya Khrisna S. yang menampilkan karya-karya terbaru dan potongan sejarah dari para seniman yang telah membentuk lanskap seni rupa Yogyakarta sejak akhir 1970-an.

Pameran tersebut terbuka untuk umum dilaksanakan tanggal 21 Juni - 21 Juli 2025 berlokasi di Galeri Rumah DAS, Condongcatur, Sleman. Berawal dari pertemuan Dyan Anggraini, Hari Budiono, Alex Luthfie R., dan Boyke Aditya Khrisna S saat kuliah di STSRI ASRI (1976–1985), pameran ini mengajak masyarakat untuk memproyeksikan bahwa seni rupa bukan hanya sekadar produk, melainkan menjadi sebuah jejak sosial dan keberanian para seniman untuk menyampaikan pesan yang mampu menghasilkan jejaring diskusi dan eksperimen dalam meresponnya.

Perwakilan Rumah DAS, Fiqhi Achmad mengatakan, pameran ini juga mencoba mengangkat perspektif generasi milenial dan Z dalam mengelola seni. Sebagai generasi yang terbiasa dengan manajemen POAC—Planning, Organizing, Actuating, Controlling—kami belajar bahwa praktik seni rupa di Jogja tidak bisa sepenuhnya dikelola dengan struktur kaku.

Baca Juga: Wisata Sehat dan Berkelas, 170 Ribu WNI Berobat dan Liburan ke Selangor

Menghabiskan waktu selama tujuh bulan pertemuan dan pembuatan karya secara intensif, para seniman mencoba berbagi kisah melalui media yang berbeda. Selain itu, karya yang dibuat juga perlu mendalami kembali arsip pribadi setiap seniman.

"Bukan sekadar pameran retrospektif, namun mencoba merespon konteks dan peristiwa yang terjadi hari ini melalui karya yang akan dipamerkan dengan menciptakan titik temu antar kotak-kotak pengalaman dari masa lalu menuju masa kini", ujar Fiqhi Achmad.

Pameran yang dibuka oleh Bre Redana ini menghadirkan karya-karya terkini dari keempat seniman yang disandingkan dengan narasi-narasi pengalaman mereka dan menjadi titik temu antara nostalgia dan refleksi, arsip hidup dan ide baru. Bre Redana mengatakan “Pinggiran dari festival besar seperti pameran ini memiliki karakter sendiri (kesetiaan) untuk mengawal dekat kebudayaan zaman dengan meninggalkan jejak-jejak masa lalu,” lanjut Fiqhi Achmad.

Fiqhi Achmad menambahkan, melalui dokumentasi naratif yang jujur dan terbuka, Rumah DAS berharap kegiatan ini dapat menjadi arsip hidup bagi generasi mendatang. Selain pameran, ada juga program pendukung yang bisa diikuti selama pelaksanaan berlangsung, seperti diskusi bersama para seniman dan temu wicara lintas generasi.(*-1)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB