Antusiasme peserta juga mencerminkan kebutuhan yang besar terhadap pelatihan semacam ini, terutama dalam menghadirkan konten kreatif yang relevan dengan isu-isu kebijakan publik.
“Workshop ini membuka banyak pengetahuan baru, terutama dalam melihat sudut pandang berbeda saat membuat konten terkait program pemerintah. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa lebih sering digelar,” ujar Muflichun, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Sementara itu, peserta dari lembaga negara pun turut memberikan masukan agar workshop berikutnya semakin kontekstual dan aplikatif di lapangan.
Hani dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyampaikan, “Saya berharap ke depan ada sesi khusus tentang mobile journalism. Di tengah situasi yang dinamis, kemampuan membuat konten cepat namun tetap menarik sangat dibutuhkan.”
Dengan semangat gotong royong digital, workshop ini menjadi wujud nyata bagaimana pemerintah dapat membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi masyarakat dalam menciptakan narasi-narasi yang membangun.
“Semakin banyak komunitas yang terlibat, semakin sehat dan produktif ruang publik digital kita. Inilah fondasi komunikasi publik yang inklusif dan berdaya,” pungkas Direktur Informasi Publik.
caption foto : Direktur Informasi Publik Direktorat Jenderal Komunikasi Publik, Kemkomdigi, Nursodik Gunarjo (ketujuh dari kiri) dan Ketua Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Agung Harimurti (kedelapan dari kiri) bersama peserta Workshop Komunitas SOHIB x IGID bertajuk “Bersuara Lewat Konten, Bergerak Lewat Karya” di STMM MMTC Yogyakarta, Rabu (25/6/2025). (*)