Krjogja.com - SLEMAN - PT Srikandi Mandiri Duta Mulia Gelar menggelar Peringatan Hari Pekerja Rumah Tangga Internasional, Selasa (8/7/2025). Mengundang puluhan pekerja dari berbagai wilayah DIY, mereka menghadirkan pembicara ahli kejiwaan mental untuk memberikan kesiapan para pekerja menghadapi tekanan sehari-hari.
Dr Mahar Agusno, Sp.KJ, ahli kejiwaan yang juga pengajar serta dokter di RSUP Dr Sardjito mengatakan, dokter jiwa itu bukan hanya menangani orang dengan gangguan jiwa berat, tetapi juga menangani mereka yang sehat jiwa agar tetap sehat dan tidak menjadi sakit jiwa. Dalam bekerja dikatakan dr Mahar, tidaklah selalu mudah.
"Banyak sekali urusan pekerjaan. Nah, kalau masalah-masalah itu menumpuk, orang yang tadinya sehat, gagah perkasa jiwanya, lama-lama bisa jatuh sakit. Pelan-pelan bisa menjadi sakit jiwa. Nah, sakit jiwa yang paling berat itu misalnya seperti orang di tepi jalan, dia telanjang bulat, kemudian sudah tidak terurus status sosialnya. Karena itu, upaya promotif seperti ini sangat penting untuk menyehatkan kita semua, supaya kita mampu menghadapi banyak tantangan hidup," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Duel Kontra Fluminense, Skuad Chelsea Masih Oke
Orang sehat jiwa dikatakan dr Mahar perlu juga untun diingatkan karena menghadapi tekanan setiap hari. Dalam konteks pekerja rumah tangga, bagaimana perlu kesabaran dalam mengasuh orang tua, menjadi perawat lansia.
"Para lansia ini, mereka perlu teman. Perlu teman untuk menjaga kebutuhan dan kesehatannya. Mungkin teman-teman pernah mendengar, ada orang tua yang sudah sepuh, ditinggal pasangannya ke Jakarta. Pernah ada berita di Jogja, seorang tokoh sepuh ditinggal anak-anaknya ke Jakarta selama beberapa hari. Di rumah sudah dipasang CCTV, tapi tiga hari ditelepon tidak menjawab. Karena istrinya jarang menelepon, akhirnya khawatir, lalu lapor ke Pak RT. Waktu dicek, ternyata bapaknya sudah meninggal tiga hari sebelumnya. Nah, ini contoh betapa pentingnya memiliki teman atau pendamping di rumah," lanjutnya.
dr Mahar juga memberikan sorotan angka bunuh diri semakin meningkat sejak tahun 2020 dan hal ini sudah diprediksi WHO. Salah satu pemicunya yakni stres yang bisa didapatkan dari dunia kerja.
Baca Juga: Trump ‘Serang’ Ekspor RI, Semua Produk Dikenai Tarif 32%
"Penyakit psikosomatik, penyakit fisik yang dipicu gangguan psikis juga sering muncul. Karena itu, kesehatan jiwa pekerja perlu diperhatikan. Untuk memelihara kesehatan jiwa, kita perlu memahami bagaimana seseorang bisa sakit jiwa. Salah satunya karena tidak terbiasa menghadapi masalah sehari-hari atau tidak bisa menyelesaikannya dengan baik," tandas dr Mahar.
Sementara, Owner PT Srikandi Mandiri Duta Mulia, Dra Tutik Suprapti menyampaikan bahwa acara bertajuk Ido the Best, You Do the Best bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, suportif dan penuh penghargaan. Menurut dia, selama 22 tahun berkarya, Srikandi Mandiri berusaha untuk membekali para pekerja dengan sebaik mungkin yang harapannya berdampak positif pada pekerja dan pengguna jasa.
“Kami ingin para pekerja merasa dihargai, diberdayakan, dan terus berkembang. Mereka bukan hanya tulang punggung rumah tangga, tetapi juga bagian penting dari kemajuan sosial. Kami bekali dengan kemampuan sesuai profesinya agar siap bekerja dengan maksimal," tandasnya.
Baca Juga: Ungguli UI, UNY Jadi Kampus Berprestasi Nasional Keempat
Tutik menceritakan bahwa Srikandi Mandiri mengampu pekerja rumah tangga untun kebutuhan dalam negeri, di seluruh Indonesia. Setiap bulan mereka mengirimkan 130-150 pekerja dan meningkat saat Lebaran mencapai 250 pekerja.
"Kami setiap tahun menyalurkan pekerja mencapai 1500. Itu setelah Covid. Mereka dari DIY dan sekitarnya. Kebanyakan kami salurkan ke DIY dan sekitarnya juga tapi paling banyak Jakarta," pungkasnya. (Fxh)