BANTUL (KRjogja.com) – Sebanyak 80 lukisan karya dua seniman bersaudara, Ledek Sukadi dan Sumadi, tengah dipamerkan dalam pameran seni rupa bertajuk "Gemati" di Pendhapa Art Space (PAS), Jalan Ringroad Selatan, Tegal Krapyak, Sewon, Bantul. Pameran hasil kolaborasi Sanggar Rupa Jawa dan PAS ini berlangsung selama sebulan hingga Senin, 14 Juli 2025, dan terbuka untuk umum.
Mengangkat tema “Gemati”, pameran ini menghadirkan refleksi kehidupan masyarakat Jawa dalam warna, bentuk, dan simbol visual yang kuat. Ledek Sukadi memajang 32 lukisan, sementara adiknya, Sumadi, menyumbang 48 lukisan.
"Pameran ini adalah bentuk ekspresi kreatif kami yang sejak awal konsisten mengangkat filosofi budaya Jawa," ujar Ledek Sukadi.
Makna Filosofis ‘Gemati’
Menurut penulis pameran Alex Luthfi R, ‘Gemati’ berasal dari kata Jawa ‘ati’ (hati), yang dalam budaya Jawa mengandung makna kasih sayang, kepedulian, dan empati. Gemati menggambarkan sifat manusia yang penuh perhatian dan rela memberi tanpa pamrih.
“Gemati bukan sekadar sikap, tapi panggilan batin untuk peka terhadap penderitaan orang lain dan mengulurkan tangan,” terang Alex.
Ia menambahkan, karya-karya dalam pameran ini hadir sebagai refleksi visual dari cinta, pengorbanan, dan kemanusiaan di tengah dunia yang semakin individualistis.
Pendhapa Art Space: Ruang Seni Terbuka untuk Semua
Pendhapa Art Space (PAS), yang didirikan oleh pematung Dunadi, menjadi ruang terbuka bagi seniman lokal maupun mancanegara. Tak hanya galeri, PAS juga memiliki panggung pertunjukan, alat musik gamelan, taman patung, dan ruang latihan seni budaya.
“Kami membuka ruang kolaborasi bagi siapa pun, termasuk seniman dari Sanggar Rupa Jawa. Karya Ledek Sukadi dan Sumadi yang menggambarkan filosofi Jawa ini sangat layak diapresiasi,” ungkap Dunadi.
Pameran ‘Gemati’ menjadi ajakan untuk merawat nilai-nilai empati, menjaga hubungan antarmanusia, dan kembali pada keseimbangan batin lewat seni. (Cil)