Krjogja.com - YOGYA - Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (HIMBARSI) DPW DIY menggelar Musyawarah Wilayah dengan tema Membangun dan Memperkuat Ekosistem Ekonomi Syariah DIY. Dalam musyawarah ini membahas ekonomi syariah yang memberi umpan bagus bagi pembiayaan ekonomi di masyarakat.
Ketua HIMBARSI DPW DIY, Mardiyana menjelaskan BPRS memiliki peran penting dalam ekonomi masyarakat, terutama dalam meningkatkan akses keuangan dan mempromosikan kegiatan ekonomi yang produktif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Podcast Sapa Infrastruktur Eps. 3 Bakalan, Merapi, dan Warisan Geologi yang Tak Boleh Dilupakan
"Syariah dapat meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, dengan menyediakan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu meningkatkan kegiatan ekonomi dengan menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan kegiatan ekonomi lainnya,"kata Mardiyana (22/7/25).
Ia melanjutkan BPRS ingin membangun dan memperkuat ekosistem supaya lebih mampu dalam meningkatkan akses keuangan dan mempromosikan kegiatan ekonomi yang produktif dan berkelanjutan di masyarakat.
"Elemen dalam ekosistem syariah di DIY ini sebenarnya sudah lengkap, di antaranya sektor keuangan seperti perbankan,asuransi , bahkan pegadaian syariah. Selain itu juga sektor filantropi seperti zakat dan wakaf. Namun, mereka masih jalan sendiri-sendiri. Fragmen-fragmen tersebut sebaiknya dirajut dalam sebuah ekosistem sehingga menjadi satu rajutan yang harmonis," ujarnya.
Baca Juga: Cicilan Rp 1 Juta Perbulan, ASN Bisa Dapat Rumah Layak di Purbalingga
Mardiyana menuturkan sepanjang lima tahun terakhir, Himbarsi DIY menggelar sejumlah kegiatan, baik di level nasional maupun regional. Selama periode tersebut, pihaknya menyelenggarakan tiga event tingkat nasional. Di tingkat regional, setiap tahun rutin digelar pelatihan dan pendidikan, baik tingkat direksi maupun staf.
Dalam musyawarah wilayah kali ini, terpilih Kholid sebagai Ketua Himbarsi DPW DIY periode 2025–2030, didampingi Anang Bashori sebagai sekretaris dan Nur Ratnaningsih sebagai bendahara.
“Meski dalam pembiayaan UMKM, BPRS mengalami kenaikan dari tahun ke tahun,namun masih harus tetap ditumbuhkan. BPRS setidaknya telah mampu menjadi penggerak ekonomi di masyarakat. Dalam kepengurusan yang baru ini harapannya pengurus yang baru bisa selalu bersinergi dan merajut entitas ekonomi apapun, kita tidak bisa hidup sendiri dan harus berkolaborasi ,” kata Mardiyana. (*3)