Krjogja.com - YOGYA - Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X memberikan komentar terkait situasi PSIM yang tak kunjung mendapatkan lampu hijau berkandang di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Sultan menilai bahwa seharusnya hal tersebut tak menjadi masalah, karena stadion Maguwoharjo dibangun menggunakan APBN yang berarti bisa dimanfaatkan oleh publik secara luas.
"Ya kan terserah pemerintah daerah, mosok bangun stadion hanya untuk rakyatnya (Sleman) sendiri. Sleman kan bagian dari DIY, ya kan. Kan (sewa) bukan gratis, sama yang lain (klub) dari luar Jogja bisa, malah dengan PSIM nggak bisa," ungkap Sultan ditemui di Kepatihan, Kamis (24/7/2025).
Sultan mengatakan bahwa PSIM dikatakan manajemennya akan tetap menyewa sesuai aturan berlaku. Ia meminta adanya pembicaraan serius dengan Bupati Sleman sebagai pemangku kepentingan di wilayah Stadion Maguwoharjo.
"Wong ra gratis, ha nek gratis kan masalahnya lain. Mosok yang di Mandala Krida yang boleh hanya yg di Kota (Yogya), kan bukan begitu. Itu kan untuk kepentingan publik. Makanya saya minta, perlu ada rembukan bersama Pak Bupati. Ya aneh. Misalnya, apakah boleh digunakan oleh tim dari Bantul, atau tim dari Papua jika ingin bertanding di sana. Sebetulnya siapapun boleh menggunakan stadion itu karena memang anggarannya juga berasal dari APBN," tandas Sultan.
Sultan menilai, apabila ada pihak yang menilai bahwa stadion hanya bisa digunakan untuk kota tertentu karena di bangun di kota tersebut, hal ini adalah pola pikir yang terlalu sempit. Hal tersebut diharapkan tidak terjadi di DIY.
"Jadi jika ada yang beranggapan stadion hanya untuk kota tertentu dan lainnya tidak boleh, itu pola pikir yang terlalu sempit. Padahal fasilitas publik seperti itu dibangun untuk kepentingan bersama masyarakat luas. Terlalu cupet pola pikirnya," pungkas Sultan.
Saat ini diketahui manajemen PSIM telah menempuh berbagai langkah untuk bisa menyewa Stadion Maguwoharjo Sleman sebagai kandang di Super League 2024/2025. Pilihan Stadion Maguwoharjo diambil karena hanya stadion tersebut yang layak seturut aturan liga di DIY.
Beberapa waktu lalu manajemen PSIM diketahui telah beraudiensi dengan Bupati Sleman Harda Kiswaya beserta jajarannya. Manajemen juga telah melakukan pertemuan dengan warga di empat padukuhan yang berbatasan langsung dengan Stadion Maguwoharjo dan mendapat sambutan positif. (Fxh)