Krjogja.com - YOGYA – Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di wilayah DIY. Sepanjang Agustus 2025 ini, BULOG menargetkan penyaluran sebanyak 4.000 ton beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Penugasan tersebut tertuang dalam surat dari Kepala Badan Pangan Nasional Nomor: 173/TS.02.02/K/7/2025 tanggal 8 Juli 2025, yang memberi mandat kepada BULOG untuk menyalurkan beras SPHP ke konsumen mulai Juli hingga Desember 2025.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Yogyakarta, Ninik Setyowati, menjelaskan penyaluran beras SPHP dilakukan melalui berbagai saluran distribusi. “Penyaluran dapat dilakukan melalui pedagang eceran di pasar rakyat, Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (KDMP), outlet pangan binaan pemda, Outlet BUMN, Rumah Pangan Kita (RPK), toko ritel modern, serta instansi pemerintah seperti TNI dan Polri,” terangnya di Yogyakarta, Rabu (6/8).
Baca Juga: Anak Stunting Tidak Identik dari Keluarga Miskin
Ninik menambahkan, Kodim di wilayah DIY telah aktif mendistribusikan beras SPHP melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) serta bazar-bazar di lingkungan TNI. Hal ini disebut sebagai bagian dari upaya bersama dalam menjaga kestabilan harga beras serta memperkuat daya beli masyarakat.
“Pembelian beras SPHP dibatasi maksimal dua kemasan 5 kilogram per orang, dan tidak diperbolehkan untuk dijual kembali,” tegas Ninik.
Baca Juga: Nasi Singkong Sijodo Menangi Kreasi Menu Non Beras
Dalam pelaksanaannya, Bulog bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan Satgas Pangan untuk memastikan distribusi berjalan sesuai aturan. Pengawasan ketat dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan.
Bulog juga menghimbau masyarakat agar tidak panik membeli. Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi aman dan mencukupi. “Penyaluran SPHP adalah bentuk peran aktif Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan,” pungkas Ninik. (Ira)