Krjogja.com - YOGYA - PSIM mengambil langkah strategis dalam pengembangan pemain muda dengan melibatkan mantan-mantan pemain sebagai pelatih di Elite Pro Academy (EPA). Keputusan berani dan menarik tersebut dijelaskan langsung oleh Direktur Teknik EPA PSIM, Erwan Hendarwanto.
"Kami memang memberikan kesempatan kepada mantan pemain PSIM untuk menjadi pelatih. Mereka adalah anak-anak muda yang punya kapasitas melatih dan pernah memakai seragam PSIM. Jadi, mereka tahu betul karakter klub ini," ungkap Erwan, ditemui di Mandala Krida, Senin (11/8/2025).
Menurut Erwan, pemahaman terhadap karakter klub serta wawasan strategi permainan yang dimiliki para pelatih ini diharapkan dapat membentuk kesinambungan antara tim EPA dan tim utama. "Harapannya, filosofi dan gaya bermain tim utama bisa selaras dengan EPA. Jadi ketika pemain muda naik kelas, mereka sudah siap dan tidak kaget," tambahnya.
Langkah konkret dari upaya pembinaan ini dimulai dengan penjaringan tertutup pemain EPA untuk kelompok usia U16, U18 dan U20 yang digelar di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (11/8/2025). Ratusan pemain ambil bagian dalam seleksi ini, yang merupakan hasil pemantauan dari ajang Piala Soeratin DIY dan Porda di lima kabupaten/kota se-DIY.
Adapun susunan pelatih di masing-masing kelompok usia adalah U20: Pelatih Andika Pratama Tunjung, Asisten Tony Yuliandry, U18: Pelatih Giovani, Asisten Hendika Arga Permana, U16: Pelatih Dimas Priambodo, Asisten Pratama Gilang dan Koordinator Pelatih Kiper: Ony Kurniawan
"Dengan mengandalkan eks pemain sebagai pelatih, PSIM berharap bisa melahirkan regenerasi pemain yang solid dan berkarakter, sekaligus menjaga identitas klub yang telah terbentuk sejak lama," pungkas Erwan. (Fxh)