Krjogja.com - YOGYA - Kalurahan dipandang memiliki peran penting sebagai pilar pembangunan berkelanjutan (PB) di DIY. Dengan menata ekosistem ekonomi komunitas yang inklusif dan tangguh, Kalurahan diyakini mampu menjadi basis utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Janianton Damanik, dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fisipol UGM, dalam Rapat Kelompok Kerja Ketahanan Ekonomi DIY 2025 yang digelar Badan Kesbangpol DIY, Selasa (12/8) lalu. Menurut Anton, sapaan akrabnya, penjaminan lima modal penghidupan yakni infrastruktur, sumber daya manusia, fisik, keuangan, dan sosial adalah fondasi ekosistem ekonomi di tingkat Kalurahan.
“Ekosistem ekonomi komunitas yang tangguh dan inklusif sangat bergantung pada seberapa kuat dan terjamin kelima modal penghidupan tersebut. Kesejahteraan warga adalah pilar utama pembangunan berkelanjutan yang tercermin melalui capaian IPM,” ujar Anton.
Baca Juga: Menabung Hanya Untuk Masa Depan Sendiri, Tetapi Juga Turut Membangun Ekonomi Bangsa
Ia mengungkapkan, Kalurahan menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan, antara lain tekanan penduduk yang tinggi, keterampilan teknis masyarakat yang terbatas, dominasi unit ekonomi mikro dan informal, serta implementasi program kerakyatan yang tidak selalu mudah dikelola.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Anton menekankan pentingnya memperkuat kapasitas SDM, mendorong kewirausahaan yang handal, menyediakan infrastruktur memadai, menjaga kualitas lingkungan, dan memperluas jaringan pemasaran. “Tujuannya agar transaksi bisnis masyarakat meningkat, lapangan kerja tercipta, investasi padat karya berjalan, dan pendapatan warga bertambah,” tegasnya.
Sementara itu, Pendamping Desa Gunawan Aribawa menyampaikan, proses pemberdayaan masyarakat juga memegang peranan penting dalam membangun ketahanan ekonomi. Menurutnya, pemberdayaan harus dimulai dari memberi keterampilan, penguatan, hingga membangun kemampuan warga agar lebih mandiri.
“Setiap warga perlu dilatih untuk memiliki kepekaan sosial, ekonomi, dan politik. Mereka juga harus dibekali berbagai keterampilan sesuai kebutuhan serta dibina agar terbiasa bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan. Dengan demikian, ketahanan ekonomi komunitas di tingkat Kalurahan dapat tumbuh kuat dan berkelanjutan," tutur Gunawan. (Ira)