yogyakarta

Kotabaru Bergerak: Lansia Tangguh, Sanitasi Bersih, dan Sampah Terkelola Bersama UII, Mahasiswa dan Mas Jos

Senin, 15 September 2025 | 07:51 WIB
Kotabaru meneguhkan diri sebagai kampung yang peduli lingkungan sekaligus menuju Kampung Keluarga Berkualitas (KKB). (Istimewa )

KRjogja.com - YOGYA - Kotabaru bergerak melalui gerakan Tiga Pilar Sehat yang menguatkan peran Lansia Tangguh (LANTANG), mendorong perilaku sanitasi bersih lewat program Peduli Sanitasi Atasi Stunting (PESAN PENTING), serta mengelola sampah secara berkelanjutan dengan Bersama Atasi Sampah (BETAH). 

Program ini lahir dari sinergi UII , Mahasiswa UII dengan masyarakat Kotabaru dan didukung penuh program unggulan Pemkot Yogyakarta, MAS JOS (Masyarakat Jogja Kelola Sampah). Dengan pendekatan ini, Kotabaru meneguhkan diri sebagai kampung yang peduli lingkungan sekaligus menuju Kampung Keluarga Berkualitas (KKB).

Yogyakarta dikenal sebagai provinsi dengan penduduk lansia tertinggi di Indonesia—sekitar 16% dari total populasi—dengan angka harapan hidup mencapai 73,6 tahun (laki-laki) dan 77,4 tahun (perempuan), tertinggi secara nasional (BPS, 2024). Kondisi ini menjadikan lansia sebagai aset sosial yang potensial, bukan sekadar kelompok rentan. Di Kalurahan Kotabaru, potensi ini diwujudkan dalam Community Action Plan (CAP) 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY Hari Senin, 15 September 2025, 3 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Ringan

Tiga Pilar Sehat, yang mengintegrasikan:

LANTANG (Lansia Tangguh) – mendorong peran aktif lansia sebagai teladan sehat, edukator sebaya, dan penggerak sosial.

PESAN PENTING (Peduli Sanitasi Atasi Stunting) – meningkatkan kesadaran higienitas keluarga, penggunaan jamban sehat, perilaku cuci tangan pakai sabun, dan edukasi gizi untuk pencegahan stunting dan pemberian MP Asi berbasis produk lokal

BETAH (Bersama Atasi Sampah) – memperkuat pengelolaan sampah rumah tangga dengan bank sampah keluarga dan tingkat RT, serta inovasi produk olahan seperti maggot kering, eco-enzym (Hand sanitizer, sabun ecoenzym dll) kompos, hingga kreasi daur ulang (sofa ecobrik, bantal ecobrik,).

Gerakan ini mendapatkan dukungan penuh dari Lurah Kotabaru, Urai Herman, S.STP., M.Ec.Dev, dan Kepala Kampung Kotabaru, Bapak Diantoro Riyadi, S.Pd., serta disinergikan dengan program unggulan Walikota Yogyakarta, MAS JOS (Masyarakat Jogja Kelola Sampah). 

MAS JOS menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengurangan timbulan sampah, pemilahan sejak rumah tangga, hingga penguatan ekosistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Selain itu, UII hadir sebagai mitra strategis melalui program pengabdian masyarakat.

Para dosen dan mahasiswa UII mendampingi warga dengan memberikan edukasi kesehatan, pelatihan pengolahan sampah, hingga penguatan kapasitas lansia melalui sekolah lansia komunitas. Kolaborasi akademisi dan warga ini memperlihatkan bahwa kampus dapat berperan langsung dalam menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat.

Baca Juga: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Terima Penghargaan Katadata Green Initiatives Awards (KGIA) 2025 untuk kategori Environmental Zakat Management

Sinergi Community Action Plan (CAP) Tiga Pilar Sehat dengan MAS JOS menjadikan Kotabaru sebagai contoh nyata bagaimana program lokal dapat mendukung visi besar kota: Jogja Sehat, Tertib, dan Sejahtera. 

Melalui kombinasi kepedulian lingkungan, pemberdayaan lansia, dan penguatan sanitasi, Kotabaru tidak hanya menuju Kampung Keluarga Berkualitas (KKB), tetapi juga memperkuat posisinya sebagai model kampung sehat berkelanjutan di perkotaan. (Tom)

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB