yogyakarta

150 Ormas dan Relawan Deklarasikan 'Jaga Jogja Bebarengan' Tolak Provokasi dan Anarkisme

Selasa, 16 September 2025 | 16:10 WIB
Apel bersama ormas, relawan dan lintas komunitas DIY dan Jateng. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Sekitar 150 organisasi masyarakat (ormas), relawan, dan lintas komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendeklarasikan 'Jaga Jogja Bebarengan'. Gerakan ini menyerukan komitmen bersama untuk menjaga Yogyakarta agar tetap nyaman, aman, santun, dan cinta damai, sekaligus menolak segala bentuk provokasi dan anarkisme.

Untuk mendukung komitmen ini, para ormas dan komunitas memasang spanduk berukuran besar di sejumlah titik strategis di DIY. Pesan yang terpampang pada spanduk mengajak seluruh warga menjaga kondusivitas dan menciptakan suasana damai di kota pelajar itu.

Pada, Sabtu (13/9/2025) ratusan ormas yang tergabung dalam Satuan Tim Anti Kriminalitas (STAK) Yogyakarta menggelar apel lintas komunitas di Taman Kuliner Condongcatur, Sleman. Acara tersebut menjadi ajang konsolidasi besar untuk memperkuat peran ormas dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Baca Juga: Takaaki Tampil Gemilang di Para Fencing World Cup

Ketua Umum Forum Komunikasi Jogja Raya (FKJR) Ir Kusnanto MM mengatakan, Yogyakarta adalah kota budaya dan kota pelajar yang menjadi barometer nasional. “Riak kecil yang terjadi di Yogyakarta dapat berdampak luas secara nasional. Aksi unjuk rasa diperbolehkan karena dijamin undang-undang, tetapi harus dilakukan secara bermartabat, tidak meresahkan, dan menjauhi anarkisme maupun vandalisme,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).

Kusnanto, yang juga menjabat Ketua Harian Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI) Pengda DIY, menegaskan penyampaian aspirasi harus selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal Yogyakarta, seperti tepa selira, gotong royong, dan penghormatan terhadap budaya setempat. Ia memastikan ormas, relawan, dan komunitas akan bersinergi dengan TNI, Polri, dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di DIY.

Ketua Umum STAK Yogyakarta, Sigit Susanto atau Mbah Cemo, menambahkan, gerakan menjaga kondusivitas Yogya telah berlangsung sejak lama. “Kami mendukung teman-teman untuk menjaga Yogya tetap aman, tidak hanya secara fisik tetapi juga di media sosial dengan melawan hoaks dan provokasi,” ujarnya. Menurutnya, stabilitas keamanan penting agar pariwisata Yogyakarta tetap berkembang.

Baca Juga: UAJY Dorong Mahasiswa Baru Untuk Aktif Dalam Organisasi Kampus Melalui UKMK Fair 2025

Ketua Umum Merkid's Yogyakarta, Hasanudin, yang menjadi koordinator lapangan, menegaskan pentingnya menjaga kawasan strategis seperti Malioboro agar tetap kondusif. “Demo itu sah-sah saja, tetapi jangan sampai berujung rusuh. Kita semua harus bersama menjaga Yogya agar selalu adem ayem,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kusnanto menyampaikan FKJR terus memperkuat silaturahmi, komunikasi, dan persaudaraan melalui konsolidasi dengan berbagai ormas dan relawan. “Kami juga terus mengedukasi masyarakat termasuk peserta aksi agar aspirasi disampaikan secara santun dan damai. Aspirasi yang baik harus disertai gagasan, bukan dengan kekerasan,” kata Kusnanto. (Dev)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB