yogyakarta

Fraud Jadi Ancaman Serius bagi Dunia Usaha dan Stabilitas Ekonomi

Jumat, 3 Oktober 2025 | 20:15 WIB
Arika Artiningsih menyampaikan paparan. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Praktik kecurangan atau fraud kian mendapat sorotan karena berpotensi merugikan perusahaan sekaligus mengganggu stabilitas ekonomi. Fraud mencakup segala bentuk tipu daya untuk memperoleh keuntungan, termasuk korupsi, penyalahgunaan aset, hingga manipulasi laporan keuangan.

Dosen Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Arika Artiningsih, menegaskan fraud memiliki karakteristik khas, yaitu dilakukan secara sengaja, ditutup-tutupi, dan hampir selalu menimbulkan kerugian.

Baca Juga: Jadwal Kereta Bandara YIA Akhir Pekan Ini, Tanggal 4-5 Oktober 2025

“Fraud bisa dilakukan siapa saja, sulit diprediksi, dan sering melibatkan lebih dari satu orang melalui kolusi,” ujarnya dalam Sekolah Wartawan-EB Journalism Academy bertema 'Menginvestigasi Fraud: Peran Jurnalis dalam Mengungkap Kecurangan dan Melindungi Publik' di Pertamina Tower FEB UGM, baru-baru ini.

Ia menambahkan, sejumlah tanda awal (red flag) perlu diwaspadai, seperti anomali akuntansi, kelemahan pengendalian internal, gaya hidup mewah, perilaku tak biasa, hingga adanya laporan atau komplain. “Fraud adalah kejahatan tersembunyi, sehingga red flag menjadi kunci penting untuk deteksi dini,” ujarnya.

Sejumlah kasus besar di Indonesia menunjukkan dampak sistemik fraud terhadap industri dan kepercayaan publik, mulai dari manipulasi laporan keuangan Garuda Indonesia, indikasi anomali di PT Antam, hingga fenomena flexing yang berujung pada pengungkapan korupsi.

Baca Juga: KUSTOMFEST 'Madchinist' Getarkan Akhir Pekan Jogja di JEC, 14 Tahun Rayakan Ketidakbosanan

Arika mengingatkan, fraud yang tak segera diidentifikasi dapat melemahkan fondasi perusahaan. Selain kerugian finansial, kredibilitas di mata investor dan pasar juga terancam hilang.

Kepala Learning Academic and Multimedia Production & Public Relations (LAMPR) FEB UGM, Fitri Amalia, menilai meningkatnya kasus fraud akhir-akhir ini memunculkan pertanyaan serius mengenai akuntabilitas dan integritas korporasi. Ia berharap kesadaran kolektif semakin kuat agar dunia usaha dapat tumbuh dalam iklim yang sehat dan transparan. (Dev)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB