yogyakarta

Generasi Muda Diajak Memahami Dampak Konsumsi Teh sampai Cokelat Sehari-hari

Minggu, 19 Oktober 2025 | 20:03 WIB
Ki-Ka : Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) UGM Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D.dan Manager Consumer Campaign and Engagement Rainforest Alliance, Margareth Meutia. (Istimewa )

Krjogja.com - YOGYA – Accelerating Consumer Transformation for Sustainability in Indonesia atau ACT! Project bersama Narasi melalui Narasi Academy menghadirkan rangkaian Workshop Class dan Talk Show dengan tema “Konsumsi Sadar, Gaya Hidup Berkelanjutan”.

ACT! Project merupakan inisiatif konsorsium yang terdiri dari Rainforest Alliance, Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI), dan Cocoa Sustainability Partnership (CSP), dan didukung Uni Eropa melalui program SWITCH-Asia.

Acara digelar di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025. Dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) UGM Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. kegiatan ini menghadirkan narasumber yang terdiri dari Manager Consumer Campaign and Engagement Rainforest Alliance, Margareth Meutia; Pendiri Agradaya, Asri Saraswati Iskandar; Content Creator, Danang Giri Sadewa; dan Pendiri Tea n Tales, Sri Wahyuni.

Baca Juga: Langka, Gejog Lesung Kolaborasi dengan Orkestra Alat Musik Gesek

Kolaborasi ini mempertemukan fokus utama ACT! Project meningkatkan konsumsi produk berkelanjutan dengan kapabilitas Narasi Academy menjangkau generasi muda lewat pendekatan kreatif dan interaktif.

Tujuannya, membangun kesadaran anak muda agar lebih kritis dalam memilih produk, khususnya kopi, teh, cokelat, dan yang berasal dari kelapa sawit. Sekaligus untuk membangun pemahaman anak muda mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan akibatkeputusan konsumsi mereka. Kegiatan yang diadakan diharapkan untuk menginspirasi generasi muda untuk mempraktikkan gaya konsumsi berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Workshop “Good Taste, Good Impact: Pilihan Konsumsi untuk Keberlanjutan Lingkungan”

Workshop dibuka oleh Asri Saraswati Iskandar yang mengajak peserta memahami perjalanan panjang komoditas dari hulu ke hilir, hingga menjadi produk yang dikonsumsi, serta implikasinya pada keberlanjutan. “Konsumsi berkelanjutan bukan sekadar tren, tapi sebuah kesadaran. Dari segelas teh, kita bisa belajar bahwa setiap pilihan kecil yang kita buat punya dampak besar bagi petani, lingkungan, dan masa depan bumi,” ujar Asri.

Baca Juga: Desain Galaxy A17 tampil mewah dengan bodi tipis, ringan, dan nyaman digenggam sepanjang hari

Pada sesi selanjutnya, mahasiswa berinteraksi lewat sesi “Blend Your Own Tea” untuk meracik teh versi mereka, sekaligus belajar mengenali sertifikasi berkelanjutan Rainforest Alliance. Teh yang diracik merupakan produk Tea n Tales dan sudah bersertifikasi. Sebagai pendiri, Wahyuni menyatakan secara teknis bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari hal sederhana.

Dalam presentasinya, usai menceritakan tradisi produksi dan konsumsi teh dari beberapa negara, Wahyuni juga mengungkapkan teh adalah peradaban sehingga perlu dipertahankan.

“Sustainability penting karena banyak sekali hal buruk yang akan terjadi jika lingkungan tidak dikelola dengan baik yaitu konversi lahan, erosi tanah, penggunaan pestisida, menghilangnya keanekaragaman hayati jika tidak dikelola dengan baik sehingga berujung pada menurunnya kualitas tanah, sumber air yang tercemar, dan berkurangnya ketahanan ekonomi bagi petani. Karena itulah sustainability bukan sekadar label melainkan cara untuk menjaga ekosistem, keamanan sumber panan, mata pencaharian dan keberlangsungan generasi mendatang.”

Baca Juga: Tingkatkan Layanan MBG, Sleman Siap Terapkan 10 Langkah Strategis

Talk Show “Konsumsi Kita, Tanggung Jawab Siapa?”

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB