KRjogja.com - KULONPROGO - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar 'Menoreh Tourism Festival 2025'. Event tahunan bersumber Dana Keistimewaan (Danais) DIY tersebut sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-74 Kabupaten Kulonprogo sekaligus untuk mewujudkan pengembangan kearifan lokal dan potensi budaya sekaligus sebagai upaya meningkatkan sinergitas antardaerah.
Bupati Kulonprogo Agung Setyawan mengatakan, 'Menoreh Tourism Festival' menjadi event kebanggaan Kulonprogo dan menjadi daya tarik bagi daerah lain. Hal tersebut terbukti pesertanya dari tahun ke tahun terus meningkat.
"Kegiatan seni budaya ini untuk menggerakkan dunia pariwisata sekaligus membangkitkan perekonomian lokal," kata Agung di panggung utama, Utara Alun-alun Wates, Sabtu (25/10/2025).
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dispar Kulonprogo, Sutarman MEng menjelaskan, Menoreh Tourism Festival 2025 dilaksanakan dalam format festival dengan penilaian lomba dan pemberian hadiah pada kontingen yang meraih nilai tertinggi tersebut tidak hanya sekadar menampilkan keberagaman budaya Menoreh, tapi juga menjalin persaudaraan antardaerah melalui seni, budaya dan pariwisata.
"Festival menjadi ruang silaturahmi budaya Nusantara dengan nilai-nilai tradisi, kreativitas dan kolaborasi tumbuh bersama. Hal ini menunjukkan Nusantara adalah negeri yang kaya budaya dan persaudaraan," kata Sutarman di garis start Taman Budaya Kulonprogo (TBK), Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.
Menoreh Tourism Festival tambah Sutarman merupakan event yang ditunggu-tunggu masyarakat Kulonprogo maupun dari daerah lainnya. "Kami ingin menjadikan festival yang menjadi agenda tahunan ini mampu menarik wisatawan, menggerakkan ekonomi kreatif serta menjalin kolaborasi pengembangan budaya dan wisata antardaerah.
'Menoreh Tourism Festival 2025' menempuh jarak 3,1 kilometer (km) dengan rute start Taman Budaya Kulonprogo (TBK) – ke arah Barat – Pertigaan Dayakan lurus – Jalan Tambon (Serut) – Pertigaan Taman Tugu PKK Belok Kanan – Perempatan Plaza UNY/ SGO lurus Jalan Bhayangkara - Alun-alun Wates.
Kemudian pesert display selama 3 – 5 menit di depan tribun kehormatan selatan Rumah Dinas Bupati Kulonprogo. Selanjutnya peserta berjalan ke depan Rumah Tahanan Wates dan Kantor Dinas Kesehatan lama – belok ke Timur dan finish di depan Kantor Pemkab Kulonprogo.
"Kontingen merupakan yang diundang melalui proses kurasi Dinas Pariwisata Kulonprogo dengan jumlah peserta setiap kontingen minimal 20 orang. Jenis kesenian merupakan kesenian khas daerah masing–masing dengan iringan live. Adapun juri unsur praktisi dan akademisi seni dan budaya," ujar Sutarman menambahkan hadiah bagi format penyaji terbaik I-V dengan total Rp 77.500.000," ujarnya.
Untuk kontingen yang ikut grup kesenian Tulungagung, Ponorogo, Jawa Timur, Cirebon, Bandar Lampung, Wonogiri, Banyuwangi, Purworejo, Jawa Barat, Bangka Belitung, Trenggalek, Sleman, Bantul, Banyumas, Temanggung, Makasar, Kalimantan Tengah, Madura dan Kulonprogo.
Event yang disaksikan ribuan warga baik Kulonprogo maupun luar daerah tersebut juga dimeriahkan drum band Gita Madani Drum Corps (GMDC) SD Muhammadiyah Mutihan yang memborong Juara Umum 2 Piala Raja Hamengku Buwono X untuk kategori Junior Non-brass dan beberapa juara kategori lainnya.
Dalam memeriahkan Peringatan Hari Jadi ke-74 Kabupaten Kulonprogo, Dispar setempat juga akan menggelar Gladen Hageng Jemparingan Nasional 2025 di Alun-alun Wates, Minggu (26/10) mulai pukul 09.00 WIB. "Gladhen Hageng Jemparingan Nasional akan diikuti ribuan Titis
(peserta jemparingan) dan ditargetkan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)," jelas Sutarman. (Rul)