Krjogja.com - YOGYA - Aktivitas Gunung Merapi kembali menarik perhatian warga masyarakat pada Sabtu (2/11/2025). Sejumlah video dan foto beredar di media sosial memperlihatkan guguran awan panas dari puncak Merapi yang terlihat jelas dari berbagai titik membuat masyarakat bertanya-tanya tentang kondisi terakhir gunung api di perbatasan DIY Jateng itu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso memberikan penjelasan resmi terkait peningkatan aktivitas Merapi terkini. Agus mengungkapkan, sepanjang Sabtu (2/11/2025) terjadi tujuh kali awan panas guguran, dengan waktu kejadian tercatat antara pukul 11.04 WIB hingga 20.46 WIB.
"Jarak luncur awan panas berkisar antara 1 hingga 2 kilometer, dominan mengarah ke hulu Sungai Krasak," terangnya.
Baca Juga: Kraton Yogyakarta Turut Berduka Atas Wafatnya Paku Buwono XIII
Menurut Agus, peningkatan intensitas ini masih dalam konteks erupsi yang telah berlangsung sejak Januari 2021. Saat ini, aktivitas erupsi Gunung Merapi memang ditandai oleh kejadian guguran harian yang mencapai ratusan kali, diselingi oleh awan panas guguran dalam skala sedang.
Ia menambahkan, faktor musim hujan turut memengaruhi aktivitas vulkanik Merapi. Curah hujan tinggi dapat mengganggu kestabilan kubah lava, sehingga memicu peningkatan intensitas guguran maupun awan panas.
"Namun demikian, jarak luncur awan panas saat ini masih jauh dari pemukiman dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan," jelasnya.
Agus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. "Kami melakukan pemantauan intensif selama 24 jam, dan seluruh informasi resmi mengenai aktivitas Merapi hanya disampaikan melalui kanal BPPTKG dan lembaga terkait," tegasnya. (Fxh)