Krjogja.com - YOGYA - Sejumlah pelajar dari Kota Yogyakarta tampil memukau di ajang Festival Daehakro di Korea Selatan. Rombongan ini merupakan kolaborasi dari empat sekolah, yakni SMP Negeri 5, SMP Negeri 6, SMP Negeri 8, dan SMP Pangudi Luhur Yogyakarta.
Kegiatan berlangsung pada 31 Oktober hingga 6 November 2025 dan menjadi wadah pertunjukan budaya internasional.
Dalam festival tersebut, siswa-siswi Yogyakarta membawakan tiga tarian, yaitu dua tari bertajuk “Pesona Indonesia”, perpaduan dari berbagai tari daerah, serta satu tarian Jawa klasik “Mangastuti” yang menggambarkan keanggunan dan filosofi luhur budaya Jawa.
Penampilan mereka mendapat sambutan meriah dari penonton yang hadir di panggung festival.
Festival Daehakro juga menampilkan siswa dari Gwangshin Broadcasting and Art School, yang mempersembahkan pertunjukan seni modern khas Korea. Interaksi antara kedua kelompok pelajar ini menciptakan suasana akrab dan menjadi momen pertukaran budaya yang mempererat persahabatan generasi muda Indonesia dan Korea.
Selain tampil di panggung, para pelajar Yogyakarta juga mengikuti rangkaian kegiatan edukatif. Mereka berkunjung ke Global Ginseng Company, salah satu industri ginseng terbesar di Korea Selatan, untuk mempelajari proses produksi dan nilai ekonomi tanaman khas negeri tersebut. Rombongan juga mengikuti kelas bahasa Korea, belajar bersama di Daewoon International Middle School, serta mengunjungi Gyeongbokgung Palace, istana bersejarah peninggalan Dinasti Joseon.
Para siswa bersama dengan penampil dari Gwangshin Broadcasting and Art School. (Istimewa)
Sebagai bagian dari program sekolah riset, para siswa juga berkesempatan mengunjungi Gwacheon National Science Museum, pusat sains terbesar di Korea Selatan. Para peserta juga mendapat pengalaman tinggal di Hanok, rumah tradisional Korea, untuk merasakan langsung kehidupan dan nilai-nilai budaya masyarakat setempat setelah sebelumnya menginap di hotel.
Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti, mengungkapkan rasa bangga atas keterlibatan para siswa dalam ajang internasional tersebut. “Anak-anak tidak hanya membawa nama sekolah, tetapi juga membawa semangat budaya Indonesia ke dunia. Melalui kegiatan ini, mereka belajar tentang keberagaman, kerja sama, dan pentingnya menjadi duta bangsa yang berkarakter dan berwawasan global,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar atas undangan resmi Daehakro Festival ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan persahabatan Indonesia-Korea, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air di hati generasi muda melalui diplomasi budaya. (Dev)