BANTUL (KRJogja.com) – Haul 7 Tahun Ambar Polah menghadirkan suasana akrab dan merakyat lewat penampilan Sirkus Barock bersama Sawung Jabo di panggung Jogja Expo Center (JEC), Selasa (18/11). Membawa label “Nyanyian Rakyat”, deretan lagu seperti Kudang Lumping, Bongkar, hingga Lingkaran Aku Cinta Padamu menghidupkan kembali semangat musikal mendiang Ambar Polah.
“Saya mengenal Ambar Polah itu orang baik dan humoris. Saya bersama Sirkus Barock senang bisa ikut tampil dalam acara Haul 7 Tahun Ambar Polah malam ini,” ujar Sawung Jabo di sela penampilannya.
Suasana nostalgia kian terasa ketika sahabat dan sedulur Ambar Polah berkumpul menikmati hidangan ala angkringan di area parkir JEC. Selain Sirkus Barock dan Sawung Jabo, panggung juga diisi kelompok Hadroh, Kerontjong Apick (Tjong Pick), wayang kulit adegan gara-gara oleh dalang Mardi Kenci, serta Balung Sempal Band—grup musik yang pernah dibangun Ambar Polah.
Acara yang digelar oleh Sedulur Ambar Polah bersama Manajemen JEC, Tratag Budaya Estetik, Blass Group, ASMINDO, dan Sirkus Barock itu dihadiri lintas profesi: seniman musik, teater, sastra, perupa, komunitas seni Malioboro, pengusaha, hingga birokrat. Tampak di antaranya maestro seni rupa Nasirun, Yani Saptohoedojo, Encik Sri Krishna, Anang Batas, hingga Untung Basuki. Sejumlah sahabat yang berhalangan hadir turut menyampaikan testimoni melalui video.
Kenyut “Kobra”, vokalis Balung Sempal Band, menuturkan bahwa banyak karya Ambar Polah yang bernada kritik sosial masih relevan hingga kini.
“Lagu-lagu karya Ambar Polah seperti Kong Kalikong dan Nyanyian Rakyat diciptakan 20 tahun lalu, tapi masih sangat sesuai dengan situasi sekarang. Malam ini kami membawakan kembali beberapa di antaranya. Kebetulan Balung Sempal Band didukung Bismo (drum) dan Shinta (vokal), anaknya Mas Ambar,” ujarnya.
Yani Ambar Polah menyampaikan rasa haru dan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini.
“Saya sangat berterima kasih. Haul 7 Tahun Ambar Polah ini menjadi momentum interaksi, berbagi kenangan, dan mengingat kiprah Mas Ambar sebagai pengusaha sekaligus seniman musik yang bermanfaat bagi sahabat, seniman, dan masyarakat,” ungkapnya.
Pengusaha dan politisi Dr. Rachmad Gobel yang tak bisa hadir, memberikan kesan melalui video. Ia menilai tema Nyanyian Rakyat sangat tepat menggambarkan perjalanan Ambar Polah.
“Ambar Polah adalah pengusaha dan seniman sejati. Karyanya mengingatkan bahwa seni bukan barang mewah, melainkan napas kehidupan rakyat kecil. ‘Nyanyian Rakyat’ adalah doa, perlawanan, dan harapan,” ujarnya.
(Khocil Birawa)