KRJogja.com—Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan Institut DIAN Interfidei Yogyakarta menghelat pembukaan forum temu Tanah Air Bhinneka (TAB) VI pada Senin (24/11).
Gelaran yang mempertemukan generasi muda lintas iman dari pelbagai daerah di Indonesia ini bertujuan untuk membangun dialog bersama.
Direktur Institut DIAN Interfidei, Elga J. Sarapung, menyambut baik inisiasi positif PGI tersebut.
Menurutnya, Institut DIAN Interfidei yang telah berdiri sejak tahun 1991 merupakan rumah terbuka bagi para pembawa damai.
Elga yang kenal dekat dengan tokoh-tokoh lintas iman kenamaan, seperti Gus Dur dan Romo Mangun, menyampaikan betapa banyak konflik iman yang pernah melanda tanah air.
Misalnya saja, ia menceritakan bagaimana dirinya bertemu dengan Ja'far Umar Thalib, pimpinan Laskar Jihad.
“Pertemuan itu benar-benar membuka mata saya. Andai saya tidak pernah bertemu Ustadz Ja'far, saya tentu tidak pernah tahu (apa) yang sebenarnya,” kenang Elga.
Sementara itu, Sekretaris Umum (Sekum) PGI, Darwin Dharmawan, memandang bahwa generasi muda merupakan penentu masa kini dan masa depan.
Bagi Darwin, generasi muda memainkan peran signifikan dalam menentukan arah masa depan bangsa Indonesia yang penuh dengan diversitas.
Generasi muda tak lagi sekadar menjadi warga lokal, melainkan telah menjelma selaku warga dunia (global citizen).
“Generasi muda bisa menumbangkan rezim militer yang represif dan korup,” ujarnya mengambil contoh di Nepal.
Sosok yang bakal menjabat kursi Sekum PGI hingga tahun 2029 mendatang itu melihat betapa luasnya jejaring anak muda hari ini.
Darwin berharap agar gelaran TAB VI ini dapat menjembatani generasi muda untuk berjejaring dari seluruh penjuru negeri.
Peserta TAB VI tahun 2025 ini memang berasal dari berbagai wilayah Indonesia, dari ujung Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur.