PURBALINGGA, KRJOGJA.com - Nina Dwi Rohmawati, pelajar asal Purbalingga meraih meraih medali perunggu di ajang International Festival of Engineering Science and Technology (I-FEST) in Tunisia 2019. I-FEST diselenggarakan pada 21 hingga 26 Maret 2019 lalu. Medali perunggu itu diraihnya dalam kategori Social Science setelah menjalani berbagai ujian dan penilaian oleh para juri.Â
Dalam kompetisinya, Nina meluncurkan paparan karya ilmiah yang berjudul When Majority Culture Has Minority Honor: The Dynamic Of Language Ethnicity And Cultural Demographic With The Javanese Language Of Ngapak Banyumasan. Karya tersebut mengulas tentang trend paradigma remaja lokal Purbalingga zaman sekarang yang cenderung inferior alias minder menggunakan bahasa lokalnya, yaitu bahasa Ngapak Banyumasan sebagai bahasa pergaulan.
Nina menceritakan, sepanjang proses presentasi, juri menyatakan projeknya sangat menarik untuk diteliti. Mereka juga tertarik dengan Bahasa Banyumasan ‘Ngapak’ sebagai traditional language yang bisa dikenalkan di lidah orang-orang Eropa.
Mayoritas juri warga Perancis dan beberapa lainnya dari Tunisia. Mereka sangat senang saat Nina memaparkan presentasinya.
"Mereka bolak-balik minta diajari ngomong bahasa ngapak. Seperti kata ‘ngadek, inyong’ terus per kalimat ‘ko wis madang urung?," tutur Nina, Jumat (5/4/2019).
Nina memperkirakan ada beberapa aspek yang membuatnya unggul hingga meraih medali perunggu. Diantaranya kekuatan projek penelitian yang mengkonfrontir antara fenomena sosial dengan behaviour (perilaku) remaja. Ia juga merupakan satu-satunya peserta yang mengangkat tema bahasa di kategori social science.
“Dari tema mother tongue itu yang membuat projek saya beda dari yang lain. Juri selalu mengatakan ‘your project is very interesting, that is unique, I like it," ujar Siswa Kelas XII IPA salah satu SMA Swasta di Purbalingga itu.
