"Yang utama itu ya radius. Prestasi ujian itu terutama digunakan untuk pesmen (tes penempatan) karena kami ingin meratakan jumlah siswa secara rata-rata yang radius tadi antara yang berprestasi dan tidak berprestasi supaya tidak dipisahkan secara eksklusif tapi dia harus saling berbaur," tegas Mendikbud.
Menteri Muhadjir pun meminta semua pihak ikut mensosialisasikan sistem zonasi tersebut. Bukan hanya di Jakarta tapi seluruh Indonesia. Mengingat PGRI ada di seluruh daerah.
Di tempat terpisah Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi menyatakan siap membantu pemerintah mensosialisasikan sistem zonasi ini ke seluruh daerah. Sebab, sistem zonasi menerebas sekolah favorit dan tidak favorit. Di samping memberikan kesempatan anak miskin masuk ke sekolah negeri yang bagus.
"Selama ini anak yang rumahnya dekat sekolah favorit tidak bisa masuk karena rankingnya di bawah. Akhirnya dia terlempar jauh ke sekolah yang bisa menampung dia. Dengan zonasi akan ada pemerataan. Tidak adalagi sekolah yang kekurangan murid atau kelebihan siswa," tandasnya. (Ati)