Beasiswa KIP, Selamatkan Anak Putus Sekolah

Photo Author
- Selasa, 17 April 2018 | 10:10 WIB

GUNUNG KIDUL, KRJOGJA.com - Program bantuan beasiswa lewat Kartu Indonesia Pintar (KIP), benar-benar sangat dirasakan bagi para siswa yang orangtuanya mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. KIP ini benar-benar membantu siswa dan tentu saja orangtuanya dalam mencukupi kebutuhan sekolah baik alat-alat sekolah, pakaian seragam dan lainnya.

Seperti yang diakui Adam Ardana Asyifatur Culhuda siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Siyono III, UPT PAUD/TK Kecamatan Playen,    Gunung Kidul dengan bantuan beasiswa ini, ia yang semula terancam tidak bisa melanjutkan (putus sekolah) lantaran orangtuanya kesulitan ekonomi, bisa menjadi plong, karena bisa melangsungkan pendidikan hingga sekarang.

Adam mengaku bantuan yang sudah diterima dua kali yakni pada 2017 sebesar Rp 450.000 dan 2018 ini sama sebesar Rp 450.000 bisa digunakan untuk membeli peralatan sekolah seperti buku tulis, buku pelajaran, tas sekolah sampai sepatu dan seragam sekolah.

“Saya berterima kasih karena saya bisa sekolah lagi dan kebutuhan sekolah saya cukup,” kata Adam kepada KRJOGJA.com, Jumat (13/4/2018).

Putra kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sakti Riyanto dan Sri Purwani ini memiliki cita - cita menjadi insinyur, sehingga anak ini rajin belajar meski dalam kondisi kesulitan orangtuanya. Ayahnya hanya sebagai petugas kebersihan (cleaning service) dan ibunya hanya buruh serabutan dengan membiayai tiga anaknya memang  berat, sehingga dengan bantuan beasiswa lewat KIP ini benar-benar dirasakan manfaatnya.

Menurut Ibu Adam, Sri Purwani yang ditemui terpisah, mengaku beasiswa KIP ini menurutnya merupakan program pemerintah yang benar-benar menyasar kepada rakyat kecil yang sangat membutuhkan. Menurutnya sebelum ada bantuan ini, pihaknya memang merasa berat untuk menyekolahkan tiga anaknya termasuk Adam, meski di SD tidak membayar SPP, namun untuk kebutuhan lainnya dirasakan cukup banyak.

Terkait dengan bantuan lewat rekening, menurut Sri Purwani tidak merasa berat atau  ribet. Meski bantuan lewat rekening bank , namun untuk pengambilan dibantu oleh pihak sekolah secara bersama-sama. Demikian pula untuk penggunananya selalu dipantau pihak sekolah, karena uang bantuan ini harus benar-benar untuk keperluan sekolah.

“Saya tidak berani menggunakan uang ini untuk kebutuhan rumah tangga meski saya kepepet,” ujar Sri Purwani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

AKS AKK Yogyakarta Wisuda 96 Mahasiswa

Minggu, 3 November 2024 | 09:53 WIB
X