JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan sekolah untuk mengoptimalkan peran Tripusat Pendidikan yaitu kolaborasi antara sekolah, keluarga dan masyarakat dalam meluaskan akses dan meningkatkan kualitas pendidikan.Â
Menurut Muhadjir ketiganya adalah menggelorakan kembali pendidikan karakter ,dalam menerapkan layanan pendidikan dan menguatkan PPK, perlu sekali keterlibatan dalam berbagai pihak, salah satunya TNI.
"Tidak hanya PPK, karena personel TNI menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Saya harap kolaborasi ini dapat menjangkau aspek yang lebih luas di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) mengingat tidak semua pihak dapat menjangkau daerah tersebut. Dengan kebutuhan itu dan keberadaan TNI, maka layanan pendidikan akan mudah diatasi," ujar Muhadjir dalam sambutan Rakornis TMMD 2018 di Jakarta, Selasa (13/03).Â
Menurut Muhadjir berbagai keterlibatan TNI dalam dunia pendidikan bukan hal baru karena peran dan kesigapan prajurit TNI dalam suksesnya pelaksanaan pendidikan di berbagai daerah sudah terbukti. Diantaranya anggota TNI yang mengajar di sekolah-sekolah daerah 3T; pengembalian ribuan anak putus sekolah ke sekolah yang merupakan kerja sama antara Pemda dan Babinsa di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.Â
"Banyak sekolah yang dibangun juga karena inisiatif dan kepedulian dari pihak TNI bekerja sama dengan Pemda di banyak daerah di Indonesia. Bahkan ada program Srawung TNI kegiatan rutin yang dilakukan oleh semua prajurit di lapangan, sehingga terjalin dan terbentuk jiwa patriot pada diri pelajar, karakter dan kemandirian bangsa. Hal ini menunjang tercapainya pendidikan karakter yang kita gelorakan,†ujar Muhadjir.
Sementara terkait layanan pendidikan bagi anak usia sekolah yang tidak sekolah, dilaksanakan melalui program pendidikan kesetaraan dan keaksaraan. Juga diberikan kemudahan akses dan mendapat manfaat program Kartu Indonesia Pintar yang diberikan kepada 2,9 juta anak tidak sekolah yang terdaftar berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik).
"Ada sekitar 4,1 juta anak tidak sekolah. Namun yang terjangkau dan terdata berdasarkan dapodik sebanyak 2,9 juta anak-anak usia sekolah yang putus sekolah di seluruh kota/kabupaten seluruh Indonesia,"Â ungkap Muhadjir.
Seperti diketahui, kerja sama Kemendikbud dengan TNI ini telah berjalan sejak 2011.Â