Kegiatan riset berlangsung sampai pukul 13.00 WIB. Didampingi oleh para mentor dari Sangkanparan. Setibanya di tempat penginapan, para peserta kemudian membahas hasil riset mereka. Ada yang bercerita tentang kehidupan seorang pengamen, ada yang bercerita tentang kehidupan seorang fotografer di wilayah candi Arjuna, ada pula yang menjumpai hal-hal baru di wilayah SiKunir, Telaga Cebong, dan lain-lain.Â
Kemudian sore harinya mereka mendapat materi Editing oleh Kak Nur Muhammad Iskandar. Materi editing ini adalah materi yang paling lama. Karena materinya berlanjut hingga malam hari pukul 21.00 WIB.Â
Di hari ketiga, tepatnya 11 Februari 2018. Para peserta kembali beraktifitas. Pukul 04.00 WIB kelompok dua sudah melakukan perjalanan ke atas bukit SiKunir. Sementara kelompok satu baru mulai produksi pukul 06.30 Wib.Â
Mereka mulai memproduksi film sesuai dengan treatmen yang sudah dirancang di hari sebelumnya. Produksi berlangsung hingga para peserta kembali ke penginapan dan langsung melakukan proses editing.Â
Tiba di hari ke 4, para peserta mulai berjalan-jalan di berbagai tempat wisata. Mereka merekam berbagai tempat wisata yang ada di Dieng. Diantaranya Telaga Warna, Kawah Sikidang, Plateau Theater, dan Wilayah Perkebunan Carica. Nantinya hasil rekaman mereka akan berbentuk vlog wisata ala remaja masa kini.Â
Kegiatan berakhir di hari ke 5. Dan sudah bisa digambarkan hasil dari kegiatan DAYA KARYA ini berupa 3 film documenter dan 4 buah Vlog Wisata.
Â
Insan Indah Pribadi selaku pelaksana tekhnis dalam kegiatan Art Camp Film Dokumenter ini berharap dengan adanya kegiatan pelatihan pembuatan film dokumenter ini menumbuhkan motivasi serta kepedulian remaja masa kini untuk sama-sama mengangkat potensi yang ada disekitar mereka. “Melalui media film, remaja diajak untuk merespon dan mengangkat potensi ekonomi kreatif yang ada disekitar mereka,†katanya. (*)