Kolaborasi antara Telkom dan Huawei dalam ekosistem digital ini adalah upaya untuk membantu pelanggan dalam mengakses solusi teknologi yang memungkinkan.
Dalam hal ini, kata Jemy, Interplay Smart Home+ akan menjadi jembatan bagi inovator untuk memahami bagaimana Fiber To The Room bekerja dan menginspirasi mereka untuk menciptakan inovasi yang lebih berdampak untuk masa depan.
"Interplay Smart Home+ juga merupakan tempat untuk belajar, berinovasi, mendapatkan ide, dan hang out," imbuh Jemy.
Pada tahun 2023, infrastruktur digital akan memasuki era baru. Telkom-ITDRI dan Huawei akan terus berkolaborasi demi meningkatkan dan mengembangkan kualitas Interplay Smart Home+, menambahkan lebih banyak aplikasi dan interkoneksi IoT.
Selain itu juga membantu mensolusikan permasalahan yang ada di tengah industri guna menciptakan dampak pertumbuhan yang masif.
Hal ini didukung oleh CNBG CEO of Huawei Indonesia Steven Wang melalui paparannya bahwa home digitalization sangatlah penting khususnya dalam rangka pengembangan sektor ekonomi digital.
“Dalam skenario rumah dan UKM, Huawei FTTR dapat memberikan akses gigabit ke setiap ruangan, dan memiliki keunggulan seperti kemampuan konkurensi sangat tinggi, latensi layanan sangat rendah, pengalaman roaming yang mulus, dan manajemen O&M yang cerdas," kata Steven.
Dalam skenario rumahan, kata dia, FTTR memungkinkan pengguna rumahan menikmati pengalaman Smart Home premium dalam layanan seperti kantor pusat, hiburan, dan e-sport.
Sedang dalam skenario UKM, FTTR menyediakan UKM seperti hotel, rumah sakit, dan perusahaan live streaming dengan koneksi broadband berkecepatan tinggi yang stabil, memfasilitasi transformasi digital mereka.
"Telkom dan Huawei bekerja sama untuk mengeksplorasi dan menginkubasi lebih banyak aplikasi layanan FTTR di rumah dan skenario UKM,” tutup Steven.(*)