saus asam manis, buncis muda ala Singapore, ayam goreng mentega, nasi goreng seafood dan aneka hidangan penutup.
Soal kualitas, Henry menyebut, D’Cost tak hanya memiliki sertifikasi halal MUI, tetapi juga sertifikasi bertaraf internasional HACCP dari SGS. “Kami satu-satunya resto di Indonesia yang memilki sertifikat HACCP,†ucapnya.
HACCP adalah sistem jaminan mutu yang bersandar pada kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul di berbagai titik atau tahap produksi tertentu. Untuk itu, perlu pengendalian untuk mengontrol terjadinya bahaya-bahaya tersebut.
Inovasi lain yang juga terlihat jelas adalah design restoran D’Cost yang terlihat lebih fun dan modern, dengan mengangkat tema laut, keunikan menu board berbentuk kapal serta seragam pelayan yang menyerupai awak kapal. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan datang ke D’Cost.
Henry menambahkan, D’Cost seafood memiliki 68 cabang yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Solo, Madiun, Kediri, Jember, Surabaya, Lampung, Palembang, Jambi, Medan, Aceh, Panakukang, dan Makasar.
Ditanya apakah D’Cost juga akan menggembangkan sistem franchise, Henry mengatakan, hal itu sedang digodok tim manajemen. “Kami akan gunakan merek lain untuk model franchise. Bentuknya pun bukan restoran, tetapi semacam outlet yang tak terlalu besar,†kata Henry menandaskan. (Ati)