Karena Empat Hal ini Ekonomi Kreatif jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional

Photo Author
- Kamis, 12 Maret 2020 | 14:10 WIB

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan sektor ekonomi kreatif mempunyai potensi besar menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia ke depan sehingga dibutuhkan peran semua pihak dalam menciptakan ekosistem yang menunjang.

Apalagi Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang punya potensi besar dalam bisnis ekonomi kreatif. Namun, ada hal lain yang menjadikan ekonomi kreatif menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Berikut daftarnya :

1. Didukung oleh PBB

Indonesia, kata Wishnutama harus mengambil peran, terlebih PBB telah menyetujui tahun 2021 sebagai 'International Year of Creative Economy for Sustainable Development' di mana Indonesia menjadi inisiator dalam resolusi tersebut.

"Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang diperhitungkan dalam bisnis ekonomi kreatif di tingkat dunia," ungkap Wishnutama di

Jakarta, Rabu (11/3).

2. Sumbang PDB sebesar Rp1.105 Triliun

Wishnutama menjelaskan pada tahun 2019, 17 sub sektor ekonomi kreatif memberi kontribusi besar dalam perekonomian tanah air. Berdasarkan data yang dihimpun dalam OPUS Ekonomi Kreatif tahun 2019, ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp 1.105 triliun terhadap PDB nasional, yang membuat Indonesia berada di posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam jumlah kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB negara.

3. Kontribusi Tumbuh 7,44 T di Tahun 2020

Diperkirakan kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional di tahun ini meningkat 7,44 persen. Selain itu, produk ekonomi kreatif nasional juga memiliki jumlah ekspor yang tinggi. Di tahun 2017 jumlahnya mencapai angka 20,50 miliar dolar AS.

4. Daya Serap Naker Tinggi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X