Indonesia Sentris Buka Keterisolasian dan Ruang Ekonomi Baru

Photo Author
- Minggu, 20 Oktober 2019 | 20:07 WIB

JAKARTA.KRJOGJA.com - Program Indonesia Sentris yang dicanangkan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla telah membuka akses keterisolasian serta dapat meningkatkan perekonomian suatu daerah.


"Dalam kurun waktu 5 tahun ini, dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi dengan pendekatan Indonesia Sentris untuk membuka keterisolasian," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat memaparkan capaian lima tahun Kinerja Kementerian Perhubungan Periode Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tahun 2014-2019, di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).


Dijelaskan Menhub, upaya yang telah dilakukan Kementerian Perhubungan untuk membuka keterisolasian, yaitu dengan memberikan dukungan aksesibilitas terhadap Daerah 3TP (Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan). Diantaranya melalui penyediaan prasarana 18 rute tol laut dengan tujuan menekan disparitas harga di Indonesia Timur; 891 trayek angkutan perintis (angkutan jalan, sungai danau penyeberangan, KA, laut dan udara); dan pembangunan serta pengembangan 131 bandara di daerah rawan bencana, perbatasan dan terisolir.


"Filosofi Indonesia sentris itu menjadi tekanan dari apa yang kita lakukan, baik berupa pembangunan maupun kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatikan daerah-daerah terluar terdepan, tertinggal dan di perbatasan,” jelas Menhub.


Menhub menungkapkan, Kementerian Perhubungan telah melaksanakan program Jembatan Udara untuk meningkatkan konektivitas logistik dengan menyediakan 39 rute yang dilayani sampai ke daerah-daerah pedalaman, terpencil dan pulau terluar untuk pemerataan serta kesenjangan ekonomi dan pembangunan antar wilayah di Indonesia bagian Timur.


Menhub menambahkan, pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan juga agar membuka ruang ekonomi baru di daerah-daerah. Seperti misalnya, melalui dukungan atas pengembangan kawasan wisata dengan penyediaan akses transportasi dari dan menuju kawasan wisata, baik sarana maupun prasarana pendukung.


“Karena Pariwisata berkaitan erat dengan sektor ekonomi kreatif, dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Presiden ingin bahwa segala kegiatan perhubungan pada dasarnya harus memberikan suatu ruang ekonomi baru atau potensi baru,” ungkap Budi Karya Sumadi.


Menurut Budi Karya Sumadi, ada ada lima Bali baru super prioritas yaitu di Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado. "Untuk kelima daerah tersebut kami telah fokus melakukan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana transportasi seperti bandara, pelabuhan, kereta api, jalan dan sebagainya,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X