Dalam Tiga Bulan, Nilai Apple Hilang Rp6.456 Triliun

Photo Author
- Minggu, 6 Januari 2019 | 16:12 WIB

SAN FRANSISCO, KRJOGJA.com – Perusahaan teknologi Apple Inc mengambil langkah tidak biasa dengan memangkas perkiraan penjualan pada kuartal pertama 2019. Ini merupakan imbas dari tergerusnya nilai pasar Apple dalam tiga bulan terakhir.

Pada kurun Oktober-Desember 2018 nilai pasar Apple anjlok 38% atau USD445,25 miliar atau setara Rp6.456 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS/USD).

Sebelumnya pada awal Oktober lalu, nilai pasar perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu mencapai rekor tertinggi, yakni USD1.120 miliar (sekitar Rp16.240 triliun). Namun pada Kamis (4/1) nilai pasar Apple turun menjadi USD674,75 miliar.

Kendati turun signifikan, nilai pasar Apple masih dua kali lebih besar bila dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan yang sudah berdiri lebih lama seperti Wells Fargo. Kapitalisasi pasar Apple juga tiga kali lebih besar daripada kapitalisasi McDonalds dan lima kali lebih besar ketimbang kapitalisasi Costco.

Revisi perkiraan laba Apple diakui oleh Chief Executive Apple Tim Cook sebagai akibat dari melambatnya penjualan iPhone di China yang perekonomiannya terdampak perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan Cook itu menyebabkan saham Apple jatuh hanya dalam hitungan jam.

Para pemasok dilanda kecemasan karena menganggap produsen iPhone itu sedang dilanda masalah serius di pasar global. Pendapatan Apple juga jatuh pada kuartal keempat 2018. Hal itu menunjukkan ekonomi China memberikan dampak yang sangat tajam dan besar terhadap perusahaan AS.

“Meski kami mengantisipasi beberapa tantangan di pasar utama yang sedang berkembang, kami tidak sadar dengan guncangan deselerasi ekonomi di China,” ujar Cook dalam surat kepada investor seperti dikutip Reuters.

Apple saat ini berada dalam posisi sulit di China yang menjadi pasar penjualan utama dan tempat produksi teraktif. Maklum China berkontribusi sekitar 15% dari total penjualan Apple di seluruh dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X