AS dan China Saling Kecam di Forum KTT APEC

Photo Author
- Minggu, 18 November 2018 | 21:12 WIB

PAPUA NUGINI, KRJOGJA.com  - Pemimpin China Xi Jinping dan Wakil Presiden Amerika Mike Pence hari Sabtu (17/11) saling kecam dalam pidato di hadapan para pemimpin dunia yang mengikuti KTT APEC di Port Moresby, Papua New Guinea, ketika kedua pemimpin menguraikan visi kepemimpinan global masing-masing.

Pence mengatakan kebijakan Presiden Donald Trump untuk melawan kebijakan perdagangan China yang senantiasa memaksimalkan ekspor dan pencurian kekayaan intelektual tidak akan surut. Perang dagang Amerika-China tercermin dalam pernyataan kedua pemimpin. Amerika telah memberlakukan tarif tambahan sebesar 250 miliar dolar terhadap barang-barang China, dan China telah mengambil tindakan balasan serupa. Pence menggarisbawahi ancaman pemerintah Trump untuk melipatgandakan pinalti tersebut.

“Amerika tidak akan mengubah arah hingga China mengubah cara-caranya,” ujar Pence, yang menuduh China mencuri kekayaan intelektual, memberikan subsidi yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada BUMN dan hambatan yang “luar biasa” pada perusahaan-perusahaan asing yang ingin memasuki pasar China.

Pence mengumumkan bahwa Amerika akan terlibat dengan rencana sekutunya, Australia, untuk mengembangkan pangkalan angkatan laut di Papua New Guinea dimana KTT itu berlangsung. China sebelumnya telah secara intensif membujuk Papua New Guinea dan negara-negara kepulauan lain di Pasifik dengan bantuan dan pinjaman bagi pembangunan infrastruktur.

Pence mengecam keras program infrastruktur global China yang dikenal sebagai “Belt and Road Initiative,” dengan menyebut hal itu sebagai proyek berkualitas rendah yang melumpuhkan negara-negara berkembang yang tidak mampu membayar pinjaman mereka.

Amerika, sebagai negara demokratis, adalah mitra yang lebih baik dibanding China yang otoriter, tegas Pence.

Xi Jinping yang berbicara sebelum Pence, sudah mengantisipasi kecaman Amerika itu dalam pidatonya. Xi mengatakan negara-negara kini menghadapi pilihan untuk bekerjasama atau berkonfrontasi seiring meluasnya proteksionisme dan unilateralisme.

Xi menunjukkan dukungan pada sistem perdagangan dunia yang bebas, yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi negaranya dalam seperempat abad terakhir menjadi negara dengan tingkat perekonomian terbesar kedua di dunia, setelah Amerika.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X