Tingkatkan Kompetensi, Bekraf Dukung Barista Tersertifikasi

Photo Author
- Kamis, 6 September 2018 | 13:50 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus meningkatkan kualitaS para peracik kopi (Barista) yang ada  di Indonesia melalui serangkaian pelatihan. Kebijakan ini untuk memperkenalkan kopi nasional di dunia internasional dan memberi nilai tambah ekonomi bagi para petani lokal.

Direktur Edukasi Bekraf Poppy Savitri pemberian edukasi sejalan dengan tingginya permintaan kopi dan berkembangnya budaya minum kopi di masyarakat. Bahkan, hal ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat milenial. Karena itu, perlu peningkatan kualitas para barista agar dapat memperkenalkan kopi nasional di dunia. Selain itu, tidak kalah bersaing dengan barista mancanegara yang selama ini mampu menunjukkan kreatifitasnya.

"Kami sudah tujuh kali menggelar pelatihan serupa di seluruh Indonesia. Di Jateng-DIY ada 50 dari 200 barista yang mendaftar. Mereka adalah orang-orang yang selama ini bergelut di dunia kopi dan akan belajar seluk beluk soal kopi.Termasuk standarisasi dalam meracik kopi. Selanjutnya akan disertifikasi oleh Bekraf karena telah mengikuti seleksi sebelum mengikuti pelatihan ini," ungkap Poppy di sela pelatihan yang berlangsung di Hotel 1O1 Yogyakarta, Kamis (06/09/2018). Adapun pembukaan dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta, Msi

Poppy menambahkan selain meningkatkan kompetensi para barista, Bekraf juga bakal memberi nilai tambah terhadap komoditas kopi nasional melalui identitas geografis. Identitas ini tertera di kemasan produk kopi yang dilengkapi dengan cerita asal kopi tersebut. Bahkan, mendapat legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM. Melalui kebijakan ini masyarakat luas bisa mendapatkan informasi mengenai sejarah dan keaslian kopi yang diminum.

"Contoh yang terjadi selama ini, kopi yang berasal dari Lampung sering disebut Kopi Lampung. Padahal, kopi tersebut berasal dari Banyuwangi. Begitu juga kalau dari Sumatera Utara sering dikatakan Kopi Sidikalang. Padahal bisa saja dari daerah lain. Melalui identitas geografis ini, keaslian kopi bisa dijamin dan peminumnya bisa menadapatkan cerita-cerita menarik tentang kopi itu," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pembina Masyarakat Kopi Indonesia, Edy Panggaben memberi apresiasi terhadap Bekraf yang menggelar kegiatan tersebut dan berupaya memperkenalkan kopi nusantara. Saat ini saja ada 350 jenis kopi dari seluruh Indonesia namun tidak dikenal di 70 negara penghasil kopi dunia. Hal ini potensi besar yang bisa dikembangkan demi kesejahteraan para petani sampai pelaku usaha yang lain.

"Melalui pelatihan ini, Kami berharap Kota Yogyakarta bisa menjadi etalase kopi nusantara. Para penikmat bisa mendapatkan kopi Gayo atau Sidikalang tanpa harus pergi ke Aceh atau Sumatera Utara. Hal itu bisa saja terwujud karena Yogyakarta terkenal sebagai ikon pariwisata, bahkan sebagai kota pelajar dimana ada ribuan mahasiswa bisa belajar menjadi peracik atau berusaha di bidang kopi ini," harap Edy.




Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X