JAKARTA, KRJOGJA.com - Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Maxensius Tri Sambodo di LIPI Jakarta Selasa (28/8 2018) menyampaikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dibangun sejak 2014 silam masih jauh dari harapan.
Dia menyimpulkan perkembangan 12 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dibangun sejak 2014 silam masih jauh dari harapan sehingga pemerintah diimbau belajar dari China dan India dalam mengembangkan kawasan sejenis.
Seperti diketahui, KEK terbagi atas sektor industri dan sektor pariwisata. Sektor industri berada di wilayah Sei Mankei, Galang Batang, Tanjung Api-api, MBTK, Palu, Bitung, Sorong, Morotai, dan Arun. Sedangkan KEK sektor pariwisata mencakup Sei Mankei, Mandalika, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Arun, dan Morotai.
"Kesimpulan itu tercermin dari hasil studi penelitian terkait perkembangan dua KEK yang paling awal dibentuk pemerintah. Pertama, KEK Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) baru diresmikan pada 2017 saat era Presiden Joko Widodo (Jokowi), padahal peletakan batu pertama (groundbreaking) sudah sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," ungkapnya.
Kedua, kata Tri Sambodo KEK Tanjung Kelayang di Bangka Belitung yang sudah dibangun sejak 2016 lalu. "Dari dua KEK yang kami kunjungi, ini belum banyak progress (perkembangan). KEK yang lain saya kira juga tidak jauh berbeda. Terakhir kami ke KEK Tanjung Lesung, saat ke sana 'loh mana KEK-nya?" ucap Max .
Max menjelaskan permasalahan mendasar yang membuat 12 KEK ini masih jauh harapan adalah karena pemerintah salah strategi, yakni tidak berfokus membangun kawasan ekonomi hingga matang. Padahal, seharusnya pembangunan KEK berfokus pada satu lokasi dulu hingga berhasil, baru kemudian menambah KEK di lokasi lain. "Masalahnya, model yang sudah ada itu belum berkembang, tapi sudah 'jor-joran' membuat KEK yang lain. Ini perlu diperhatikan Dewan Pengawas KEK," ujarnya.Â
Strategi membangun KEK dengan konsep itu penting agar pembangunan KEK benar-benar mencapai titik keberhasilan dan bisa menjadi contoh bagi pembangunan KEK lain. Dengan cara itu pula, pemerintah tidak salah strategi dalam mengembangkan KEK.Â