Priyono mengungkapkan, perekonomian DIY Triwulan II-2017 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh 0,14 persen (qtq), sedikit lebih rendah dibanding Triwulan I-2017 yang sebesar 0,20 persen, namun lebih tinggi dibanding triwulan yang sama 2016 yang tumbuh 0,08 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan lebih disebabkan meningkatnya produksi lapangan usaha pertambangan dan penggalian, lapangan usaha transportasi dan pergudangan, dan lapangan usaha konstruksi. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didorong komponen net ekspor antardaerah, pengeluaran konsumsi pemerintah, dan pembentukan modal tetap bruto.
"Tiga urutan terbesar lapangan usaha pemberi kontribusi struktur ekonomi DIY pada Triwulan II-2017 adalah industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan makan minum, dan pertanian. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi 33,62 persen," papar Priyono. (Ira)