Premium dan Bio Solar tak Diminati

Photo Author
- Minggu, 10 Juli 2016 | 14:36 WIB

JAKARTA (KRjogj.com) – Sepanjang arus mudik hingga arus balik Lebaran, PT Pertamina (Persero) mencatat adanya penurunan konsumsi Premium dan Solar di sepanjang jalur mudik. Masyarakat pun mulai beralih ke Pertamax dan Pertalite yang memiliki kualitas lebih baik.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro berujar, hingga 8 Juli 2016 pukul 00.00 WIB penyaluran Premium mencapai 91 persen dari rata-rata harian normal sebanyak 70.566 kilo liter (KL) per hari.

“Masyarakat sibuk bersilaturahmi di kampung halaman, konsumsi Premium dan Solar terus turun. Adapun penyaluran Biosolar masih berada jauh di bawah normal yaitu sebanyak 86 persen dari rata-rata normal 35.319 KL per hari,” kata Wianda dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (10/7/2016).

Sementara itu, peningkatan konsumsi Premium dan Solar tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Tingginya permintaan terhadap BBM jenis Premium dan Solar ini tidak terlepas dari kemacetan panjang yang terjadi pada ruas Tol Pejagan-Brebes, hingga Tegal.

Menurut Area Manager Communications and Relations Jawa bagian Tengah Pertamina Suyanto, konsumsi BBM di Jawa Tengah selama musim mudik telah mencapai 131 persen dari rata-rata harian normal. Sedangkan peningkatan konsumsi solar mencapai 33 persen dari rata-rata harian normal.

“Berdasarkan data harian penyaluran BBM jenis Premium pada periode yang sama mencapai 11.821 KL atau setara dengan 131 persen dari rata-rata harian normal, untuk Solar 1.680 KL setara dengan 33 persen dari rata-rata harian normal,” jelas Suyanto.

Sebelumnya, Pertamina memang telah memprediksi adanya lonjakan konsumsi BBM untuk daerah Jawa Tengah saat arus mudik. Menurut Wianda, berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan oleh Pertamina, terdapat tiga Provinsi di Indonesia dengan konsumsi tertinggi saat Lebaran. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Lampung.

Pertamina pun telah mempersiapkan kantong-kantong BBM pada ketiga daerah tersebut. Kantong-kantong BBM ini nantinya akan menjadi cadangan BBM pada daerah dengan tingkat antrean tertinggi. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X