KRjogja.com - JAKARTA - Iwan Sunito, salah satu sosok arsitek pengembang, paling produktif dan sukses di Australia, dalam zoom meeting dengan wartawan Selasa (31/10/2023) menyatakan siap mengembangkan proyek IKN jika dibutuhkan.
Iwan sempat menghabiskan waktu kecilnya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pendiri dan CEO One Global Capital tersebut mengatakan, tertarik berinvestasi di IKN meski belum ada rencana. "Saat ini, belum ada rencana untuk berinvestasi ke IKN. Tapi, kita terbuka jika pemerintah mengundang kita untuk bergabung," ujarnya.
Hingga kini, tercatat sebanyak 21 investor sudah dan akan melakukan groundbreaking di IKN dengan jumlah investasi mencapai US$2 miliar atau setara Rp330 triliun. Perusahaan properti yang berbasis di Australia itu sepertinya fokus di Jakarta, tepatnya di Ancol.
Baca Juga: RI Sangat Concern Produk yang Mengandung Merkuri dan Keberadaan Merkuri di Lingkungan
“Mendirikan proyek hunian kelas Dunia di Indonesia adalah imipian saya. Bagi kami, Ancol lebih menarik dimana kita bisa mendirikan cultural center, atau education center. Dan dari Jakarta bisa ke mana-mana, ke IKN, Yogyakarta, Bali. Saya ingin menciptakan Ancol sebagai city of the future di Jakarta, ditambah mereka punya tanah reklamasi kira-kira 500 hektare,” ujar Iwan Sunito.
Mengenai backlog perumahan dipicu oleh banyaknya imigran yang datang ke Australia. Iwan mengatakan sebanyak 1 juta imigran datang ke Australia. "Sekitar 1 juta imigran masuk ke Australia," kata Iwan Sunito.
Sebagai informasi, Crown Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan investasi properti yang berbasis di Sydney, Australia. ONE Global Capital adalah sebuah sebuah perusahaan investasi yang bergerak dibidang pengembangan property dan dimiliki sepenuhnya oleh Iwan Sunito. ONE Global Capital juga merupakan perusahaan yang memegang kendali penuh atas jaringan hotel apartemen terbaik di kota Sydney, SKYE Suites Green Square.
Hunian merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan masyarakat dan krisis perumahan atau backlog perumahan menjadi isu yang semakin mendesak dan hal ini dipicu oleh tingginya tingkat urbanisasi.
Baca Juga: Lionel Messi Resmi Raih Trofi Ballon d’Or ke 8 Kalinya
Australia, seperti halnya Indonesia, menghadapi masalah serius dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi warganya.
Meskipun masalahnya memiliki karakteristik yang berbeda, tantangan yang dihadapi mirip, yaitu ketersediaan perumahan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah.
Menurut firma akuntan KPMG, harga hunian di seluruh Australia akan melonjak dalam 18 bulan ke depan.
KPMG International Limited adalah jaringan layanan profesional multinasional, dan salah satu dari empat besar organisasi akuntansi, bersama dengan Ernst & Young, Deloitte, dan PwC.
Dalam laporan Residential Property Market Outlook September 2023, Dr Brendan Rynne, Kepala Ekonom KPMG mengatakan ada sejumlah faktor yang diperkirakan akan mendorong kenaikan harga.
Baca Juga: PSS Dikabarkan Dekati Ramiro Fergonzi, Yevhen Baha Masih Ikut Latihan Bersama Tim