KRjogja.com - YOGYA - Perkembangan ekonomi DIY masih tumbuh positif meski melambat dibanding triwulan sebelumnya berdasar rilis BPS. PDRB DIY triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,96% (yoy). Ke depan, pertumbuhan ekonomi DIY yang positif perlu terus didorong keberlanjutannya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Ibrahim mengatakan beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III 2023 antara lain peningkatan mobilitas tercermin dari kenaikan kunjungan wisatawan dan penyelenggaraan MICE. Kemudian daya beli masyarakat yang masih terjaga tercermin dari kenaikan penjualan sepeda motor dan Nilai Tukar Petani (NTP). Berikutnya aktivitas produksi yang masih tumbuh terutama hortikultura dan kenaikan konsumsi listrik untuk segmen bisnis.
"Meski demikian, kinerja positif ekonomi DIY pada periode laporan tertahan oleh pengaruh dinamika cuaca yang mempengaruhi kinerja Lapangan Usaha (LU) pertanian dan berlalunya kegiatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri yang berlangsung pada triwulan II 2023," katanya di Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Catat Ya, Ini Jadwal Penerbangan Yogyakarta-Bali November 2023
Berdasarkan perkembangan tersebut, maka pertumbuhan tahunan PDRB DIY pada triwulan III relatif melambat dari triwulan II 2023 yang tumbuh sebesar 5,16% (yoy). Dari sisi LU, kinerja perekonomian yang positif terutama dikontribusi LU Industri Pengolahan, LU Informasi Komunikasi, LU Konstruksi dan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
"Penerimaan mahasiswa baru secara offline dan berlangsungnya beberapa proyek pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen seksi I, pelabuhan Gesing dan perbaikan ruas jalan di DIY menjadi faktor pendorong kinerja di beberapa LU tersebut," tandasnya.
Namun demikian, Ibrahim mengungkapkan LU Pertanian yang merupakan salah satu LU dengan bobot terbesar sekitar 7,52% mengalami perlambatan dari 5,13% (yoy) di triwulan II 2023 menjadi 1,79% (yoy) pada triwulan III 2023. Selain itu, dinamika cuaca yang cenderung kering akibat El Nino menyebabkan penurunan produksi padi sehingga menahan kinerja LU Pertanian.
Baca Juga: MK Bakal Gelar Kembali Sidang Batas Usia Capres-Cawapres, Anies Santai
Dari sisi permintaan, kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Ekspor yang tumbuh positif menjadi penopang perekonomian DIY pada triwulan laporan. Berlangsungnya pembangunan beberapa proyek, sejalan dengan kinerja LU konstruksi, dan peningkatan ekspor industri makanan minuman menjadi faktor penopang perekonomian pada triwulan ini.
"Namun demikian, kinerja ekonomi DIY tertahan oleh perlambatan konsumsi rumah tangga dari 5,19% (yoy) pada triwulan II 2023 menjadi 5,16% (yoy). Terlebih pangsa konsumsi rumah tangga merupakan yang terbesar mencapai 53,4%," imbuh Ibrahim.
Beberapa tantangan yang berasal dari perekonomian global maupun domestik perlu diantisipasi agar dapat mencapai ekonomi DIY yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga mendorong kesejahteraan masyarakatnya. Sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, BI dan Instansi terkait lainnya akan terus diperkuat guna meningkatkan perekonomian DIY. (Ira)