Bagi pemilik saham, perseroan juga mencetak rasio imbal hasil menarik, yang terlihat dari angka return on equity (ROE) sebesar 17,77 persen . BSI menutup tahun 2024 dengan kenaikan aset sebesar 15,55 persen menjadi Rp 408,61 triliun. Adapun rasio return on asset (ROA) perseroan pada 2024 berada di level 2,49 persen.
Hery menegaskan, rasio keuangan yang solid menjadi kunci tercapainya kinerja yang positif. “Sejumlah indikator keuangan lainnya menunjukan pencapaian kinerja yang tidak kalah solid, yang menopang pencapaian bottom line,” lanjutnya.
Hery menekankan, langkah-langkah inovasi yang dilakukan untuk membuka potensi bisnis yang lebih luas serta transformasi digital telah memberikan dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan dalam menjaga tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan.
Pada 2024, BSI berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income/FBI) sebesar Rpb5,51 triliun, tumbuh signifikan sebesar 32,58 persen yoy. Fee-based ratio (FBR) perseroan mencapai 17,95 persen, lebih baik dari periode sebelumnya.