Momentum Ramadhan, Dukung Perekonomian DIY

Photo Author
- Senin, 24 Maret 2025 | 08:10 WIB
(dari kiri ke kanan) Robby Kusumaharta, Dorothea Wahyu Ariani, Santosa Rochmad, Budiharto Setyawan, Lincolin Arsyad dan Edy Suandi Hamid.
(dari kiri ke kanan) Robby Kusumaharta, Dorothea Wahyu Ariani, Santosa Rochmad, Budiharto Setyawan, Lincolin Arsyad dan Edy Suandi Hamid.


KRjogja.com - YOGYA - Rektor Universitas Widya Mataram, Edy Suandi Hamid mengatakan, di DIY bulan Ramadhan telah mendorong banyak usaha mikro kecil musiman, utamanya yang berjualan kuliner untuk berbuka ataupun sahur. Mereka berjualan di jalan-jalan, bahkan juga ada yang menawarkan melalui media soaial.

"Ini berkontibusi pada perekonomian DIY walaupun sifatnya hanya musiman," kata Edy menanggapi pernyataan Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Ibrahim yang menyatakan optimistis pada perkembangan ekonomi DIY, pada dialog topik 'Ramadhanomic dan Perekonomian DIY' yang digelar ISEI DIY, didukung BI DIY, Sabtu (22/3/2025).

Menurut Edy, uniknya lagi, banyak para mahasiswa yang terlibat, dan ini positif untuk belajar dan praktik kewirausahaan, yang bisa jadi bermanfaat untuk mereka saat setelah lulus, untuk tidak menjadi pencari kerja, tetapi justru menciptakan pekerjaan.

Baca Juga: Rayakan PSIM Juara Liga 2, Brajamusti Bantul Kota SSC Bagikan 3000 Porsi Makanan Gratis untuk Warga di Ringinharjo

“Dalam konteks peran Perguruan Tinggi, jelas sangat penting untuk mendongkrak ekonomi DIY,” jelas Edy yang juga Ketua MES DIY.

Menurut Edy, para mahasiswa yang jumlahnya bisa mencapai lebih 250 ribuan merupakan pasar yang pasti menambah berbagai produk di DIY, baik tempat tinggal, pangan dan kebutuhan lainnya.

Lincolin Arsyad, Guru Besar FEB UGM mengatakan, dengan kondisi efisiensi APBN/APBD saat ini, pertumbuhan ekonomi DIY dapat digenjot lewat konsumsi atau pengeluaran rumah tangga. Lincolin yang juga Penasehat ISEI Cabang Yogyakarta menambahkan , kontribusi konsumsi pengeluaran rumah tangga terhadap PDRB DIY sebesar 61,88% pada triwulan IV-2024 atau sedikit naik dibandingkan triwulan III-2024 yang sebesar 61,69%.

Melihat kontribusi konsumsi yang mencapai sekitar 60% lebih maka kebijakan untuk mempertahankan daya beli masyarakat harus menjadi prioritas di DIY. Dengan kata lain konsumsi atau pengeluaran rumah tangga kontribusinya lebih besar dari kontribusi investasi, pengeluaran pemerintah (APBN/APBD) dan ekspor. “Inflasi yang terkendali menjadi salah kunci untuk mempertahankan daya beli masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga: Hari Pertama Operasi Ketupat Candi, Volume Kendaraan Gerbang Tol Kalikangkung 1.519 Per Jam

Budiharto Setyawan memberikan respon dari sisi industri hotel dan makanan/minuman. “Selama bulan Ramadhan tingkat keterisian kamar (occupancy rate) hotel secara siklus mengalami penurunan menjadi sekitar 40%,” ungkap Komisaris Hotel Novotel Suites ini.

Menurut Budi, untuk mengimbanginya hotel berupaya mendapatkan pemasukan dari food and beverage dan menyelenggarakan event buka puasa, dimana hotel juga berbagi pangsa dengan resto/cafe non-hotel maupun masyarakat yang menyelenggarakan event sejenis. Pada tahun 2025, kebijakan pemerintah khusunya efisiensi menjadi tantangan bagi sektor akomodasi dan makan-minuman.

“Manajemen hotel harus mencari peluang non tradisional dan tidak hanya mengandalkan MICE dari sektor pemerintah baik pusat dan daerah,” ungkap Budiharto Setyawan.

Santoso Rochmad, Dirut Bank BPD DIY menjelaskan, Bank BPD DIY tetap berkomitmen memberikan dukungan pembiayaan kepada UMKM di wilayah DIY, termasuk dalam momentum Ramadhan dan Lebaran. Menurutnya, Bank BPD DIY juga memberikan fasilitas lain seperti pelatihan, konsultasi dan pendampingan UMKM. Selanjutnya UMKM binaan juga dibantu untuk pemasaran produk, baik melalui pemasaran digital maupun berbagai pameran.

“Mereka kami dorong untuk menerapkan dan mengoptimalkan teknologi digital dalam menjalan usahanya,” ungkap Santoso yang juga Penasehat ISEI cabang Yogyakarta.

Baca Juga: PP Muslimat NU Salurkan 1.000 Paket Lebaran dari Keluarga Jusuf Kalla

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X