YOGYA, KRJOGJA.com - Generasi milenial yang dikenal sebagai generasi cerdas dan melek teknologi menyimpan banyak potensi karena tingkat konsumsi mereka yang tinggi. Melihat fenomena tersebut, Amartha, sebuah platform investasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengajak generasi ini untuk berinvestasi yang menimbulkan dampak sosial.
Amartha sendiri menjadi platform yang menghubungkan investor dengan UMKM yang dimiliki oleh perempuan. Keterlibatan generasi milenial akan meningkatkan kesejahteraan perempuan-perempuan di pelosok desa.
"Nah, kami mencoba mengajak generasi milenial yang hobi nongkrong itu untuk berinvestasi, naruh uang mereka minimal Rp 3 juta saja untuk membiayai bisnis satu ibu-ibu di desa. Nanti ada bagi hasil. Jadi mereka tidak hanya memperkaya diri mereka, tapi juga jadi bermanfaat untuk yang membutuhkan," ujar Lydia Kusnadi, Visual Communication Strategist Amartha saat berkunjung ke KRjogja.com, Rabu (16/08/2017).
Melalui platform amartha.com, tak hanya generasi milenial saja yang dapat mendaftarkan diri menjadi investor bagi perempuan-perempuan yang memiliki bisnis di pelosok desa. Siapapun bisa berinvestasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dengan aman.
"Kami juga ada tim lapangan yang tugasnya mendampingi setiap peminjam supaya modal dari para investor aman dan juga menimbulkan impact bagi masyarakat," papar Ahmad Zaki, Public Relation Amartha. Setelah investor mempercayakan modalnya, mereka pun juga akan mendapatkan grafik perkembangan bisnis dari unit usaha yang menerima modal mereka.
Di dalam website Amartha, investor pun dapat memilih di segmen apa mereka akan menginvestasikan uang mereka berdasarkan informasi lengkap yang telah tersedia. Dalam menjaring unit usaha yang akan menerima pembiayaan pun, pihak Amartha sudah melakukan studi kelayakan pembiayaan.
Tak hanya menjadi perantara pemodalan, setiap bulannya, Amartha pun mengadakan workshop-workshop yang fungsinya untuk mengembangkan skill dan pengetahuan para pengusaha di desa.
"Langkah awal, kami melakukan financial literacy, tentang bagaimana cara mengalokasikan uang. Karena kebanyakan dari mereka masih langsung menghabiskan uang mereka yang mereka dapat pada hari itu," pungkas Lidya. Sedangkan untuk menghadapi masalah pengusaha di pedesaan yang tidak melek teknologi, pihak Amartha yang ada di lapangan akan terus menjembatani input data yang diperlukan.