Krjogja.com - SLEMAN - Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) ke-8 bersiap digelar di Jogja Expo Center (JEC) 2-5 Maret 2024. Mengangkat tema The Eco Lifestyle Inspiring Forever, Jiffina menargetkan transaksi mencapai 21 juta USD selama pameran dilaksanakan.
Kendro Wardoyo, Ketua SC Jiffina 2024, mengatakan sejak awal gelaran tahun ini sudah dirancang menyesuaikan sirkuit furnitur di Asean. Pada 28 Februari-2 Maret ada event di Jakarta, lalu 2-5 Maret di Malaysia, Jiffina 2-5 Maret, lalu 5-8 Maret di Vietnam.
Sirkuit ditutup di Guangzou Cina 21-30 Maret. Agenda ini sudah diselenggarakan pembeli internasional seluruh dunia untuk datang dan harapannya mereka antusias hadir ke Jiffina. Keunggulan Jiffina ini ada kunjungan pabrik yang mungkin hanya satu-satunya di Asean bahkan dunia. Pembeli bisa ke pabrik melihat proses produksi,” ungkapnya dalam launching nasional di Loman Park Hotel, Jumat (12/1/2024) malam.
Baca Juga: Gedung Administrasi Terpadu RS Panti Nugroho Terbakar
300 eksibitor dari wilayah Jawa-Bali dijadwalkan hadir mengisi ruang dalam pameran. Di sisi lain ada 5 ribu pembeli internasional dan lokal yang datang untuk membeli juga bertransaksi.
“Kami juga nanti akan mengenalkan kekayaan alam budaya dengan program kunjungan di objek wisata yakni Borobudur dan Prambanan. Harapannya menambah daya tarik pembeli untuk datang ke Jogja,” sambungnya.
Sementara itu, Yuli Sugianto, Direktur Jiffina International Perkasa menambahkan cukup banyak eksibitor yang sudah konfirmasi untuk hadir dalam pameran. Yuli berterima kasih atas dukungan luar biasa Pemda DIY sehingga Jiffina bisa berlangsung hingga 8 kali sampai saat ini.
"Kami optimis transaksi tahun ini bisa menyamai tahun lalu, paling tidak 21 juta USD. Semoga nanti kondisi politik aman, sehingga semua berjalan dengan lancar," lanjutnya.
Baca Juga: Sultan Ajak Atlet DIY Raih Prestasi Setinggi-tingginya di PON
Tahun 2024 ini, menurut Yuli, tren furniture masih akan didominasi green product dengan basis natural. Produk-produk Indonesia dengan perpaduan kayu dan besi masih akan menjadi primadona di kalangan pembeli internasional.
"Meja kursi, bufet, lemari masih diminati. Finishingnya lebih natural, jadi simple. Selain itu untuk dekorasi juga banyak diminati. Nanti akan banyak barang-barang menarik yang bisa ditemui pembeli, yang jelas bisa factory visit," tutupnya. (Fxh)