bisnis

Pikiran Jernih: Panduan Octa untuk Trading dengan Kepala Dingin

Kamis, 29 Februari 2024 | 21:13 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Krjogja.com - Sebagai sumber pendapatan tambahan yang fleksibel dan mudah diakses, trading di pasar finansial memerlukan disiplin diri yang tinggi serta kekuatan dalam berpikir dengan logis.

Saat trading, Anda sebaiknya menghilangkan emosi supaya tidak menjadi penghalang dalam perjalanan Anda menuju kesuksesan.

Dalam artikel ini, para ahli di Octa, broker finansial global yang beroperasi di lebih dari 180 negara, menyediakan sejumlah tips tentang emosi mana yang paling berpengaruh buruk dalam trading dan cara mengelolanya agar Anda dapat memperoleh keuntungan finansial yang konsisten.

Dalam beberapa tahun terakhir, trading Forex semakin dikenal sebagai sumber pendapatan tambahan yang dinamis, sah, dan berpotensi tinggi, dengan syarat modal awal yang relatif rendah.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus dan tidak boleh dilakukan, serta beberapa perangkap yang harus dihindari jika Anda ingin memperoleh keuntungan yang stabil dengan Forex. Salah satu kesalahan yang perlu Anda hindari adalah membiarkan emosi menguasai Anda selama sesi trading.

Wajar memang jika ketenangan diri Anda goyah saat penghasilan yang menjadi taruhannya. Sebagian besar investor baru sudah familier dengan sensasi saat menutup trade pertama dengan profit.

Emosi yang kuat bisa menjadi sumber motivasi yang baik, tetapi bisa juga menjadi fondasi yang lemah untuk profit konsisten.

Sebagai sistem keahlian yang logis dan dapat dipahami, trading Forex akan menguntungkan jika dilakukan dengan kepala dingin dan pemikiran metodis.

Demi mendapat profit konsisten dengan Forex, Anda harus meninggalkan emosi. Di sini, pakar Octa mengemukakan lima emosi yang akan menghambat progres trading jika tidak dikendalikan.

1. Ketakutan
Sebagai mekanisme penting dalam upaya bertahan hidup, rasa takut adalah salah satu emosi paling umum. Akan tetapi, dalam trading, ketakutan lebih seperti faktor pembatas daripada penunjang keselamatan.

Rasa takut sering kali membuat trader panik dan berujung pada keputusan tidak rasional seperti menutup trade terlalu cepat atau tidak membuka trade sama sekali.

Banyak trader mengalami apa yang disebut FOMO, atau 'takut ketinggalan': mereka merasa gagal menghasilkan profit di pergerakan pasar tertentu sementara orang lain meraup untung dari sana.

Biasanya, trend yang memicu FOMO dilahirkan oleh influencer finansial di media sosial. Semenarik apa pun kecenderungan ini, lebih baik Anda tidak membuka order berdasarkan rumor. Sebaliknya, lakukan analisis menyeluruh menggunakan tools dan indikator pilihan Anda.

Tips dari pakar Octa: Untuk mengatasi rasa takut, fokuslah pada rencana trading Anda dan ikuti rencana tersebut di sepanjang sesi. Kelola rasa takut Anda dengan membuat proses trading menjadi lebih terstruktur dan terkendali.

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB