bisnis

Teknologi AI Bisa Di Manfaatkan UMKM Untuk Lompatan Bisnis

Rabu, 19 Februari 2025 | 15:05 WIB
lustrasi tools AI yang bisa digunakan untuk memudahkan proses pembuatan konten. (unsplash/Steve Johnson)


Krjogja.com - Jakarta - Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah Saya menilai, teknologi kecerdasan buatan (AI) merupakan sesuatu yang menarik. Keberadaan teknologi ini bisa dimanfaatkan perusahaan besar dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan leapfrog atau lompatan bisnis.

“Mau perusahaan besar atau kecil bisa melakukan leapfrog dari AI. Ambil contoh, UMKM di pelosok Kalimantan yang jualan untuk pasar Jakarta, tidak perlu meng-hired produk manajer, bisa pakai AI,” ujar Ririek pada acara Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 di Jakarta, Selasa (18/2).

Ririek mengungkapkan, banyak potensi yang bisa dijangkau pelaku bisnis untuk bisa menggunakan AI. Namun, pemanfaatannya masih belum optimal.

Baca Juga: Kalender Jawa Rabu Pahing 19 Februari 2025, Membaca Tanda dan Pantangan

“Hanya memang yang menjadi isu adalah belum banyak organisasi yang siap menggunakan AI. Banyak di kita yang membutuhkan bantuan kompetensi untuk bisa mengoptimalkan AI,” tuturnya.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait sumber daya manusia (SDM). Menurut Ririek, masalah SDM di Indonesia adalah kebutuhan dan ketersediaannya masih belum seimbang. Oleh karenanya dibutuhkan solusi yang bersifat universal dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

“Salah satu ide yang sedang kita digarap adalah bagaimana kalau kita bisa menggunakan platform online untuk belajar tentang IT. Misalnya belajar tentang router kalau kita pakai simulator router itu kan lebih pasti, berbeda dengan flight simulator,” katanya.

Baca Juga: Pelunasan Biaya Haji 2025, Kemenag DIY Imbau Jemaah Segera Selesaikan Pembayaran

Lebih lanjut Ririk mengatakan, optimalisasi AI bersama dengan pengembangan infrastruktur bidang teknologi informasi bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan sebesar 8 persen oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, pada 10 tahun yang lalu terdapat studi yang mengatakan bahwa setiap 10 persen pertambahan broadband bisa memicu pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen. Namun, ia melanjutkan, studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa peran teknologi bisa lebih besar apabila dioptimalkan bersama-sama.

“Studi baru-baru ini fixed broadband, mobile broadband, AI, data center, digitalisasi itu masing-masing akan memberikan kontribusi tertentu. Kalau itu dilakukan dengan maksimal, maka kumulatif incremental pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan bisa tumbuh 2,7 persen. Jadi kalau misal pertumbuhan 5,2 persen maka kalau ditambah 2,7 persen bisa mencapai 8 persen,” katanya.

Baca Juga: Kapolda DIY: Media Mainstream Jadi Rujukan Utama Masyarakat dalam Memverifikasi Berita

Adapun, secara perusahaan Telkom senantiasa meningkatkan kontribusinya bagi Indonesia. Ririek menuturkan, sepertiga dari pendapatan yang diperoleh perusahaan dibayarkan kepada negara dalam berbagai bentuk. Oleh karena itu, Telkom senantiasa berkembang dengan menjalankan strategi Five Bold Moves.

Telkom fokus mengeksekusi lima strategi utama perusahaan dengan tetap berlandaskan tiga domain bisnis Telkom yakni, digital connectivity, digital platform, dan digital services.

Pada pilar digital connectivity, Telkom mencanangkan inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), dan InfraCo. Kemudian, pada pilar bisnis digital platform terdapat inisiatif Data Center Co dan B2B Digital IT Service Co. Sedangkan pilar bisnis digital services ada inisiatif DigiCo.

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB