bisnis

Sektor Logistik Dorong Ekonomi Nasional

Rabu, 2 Juli 2025 | 18:00 WIB
Sektor Logostik Dorong Ekonomi Nasional (istimewa)

KRJOGJA.com Jakarta — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, sektor logistik sangat berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, diharapkan biaya logistik yang saat ini masih 14,5 persen, bisa turun ke 12,5 persen, bahkan bisa turun lagi menjadi 8 persen pada tahun 2030.

“Target sih dari 14,5 persen saat ini, kalau bisa turun terus ke 12,5 persen dan bahkan sampai 2030 menjadi 8 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam acara peluncuran ALFI Convex 2025, di Jakarta, Rabu (2/7).

Untuk mencapai hal tersebut, akan dilakukan berbagai regulasi. Salah satunya, pemerintah akan mendorong rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang rancangan penguatan logistik nasional.

Baca Juga: Agus Pramono Gantikan Anom Pimpin Dewan Kesenian Purworejo

Menurutnya, ada tiga hal yang dimuat dalam Perpres tersebut. Pertama penguatan infrastruktur konektivitas layanan backbone dan sarana penunjang logistik. Kedua, penguatan integrasi dan digitalisasi logistik. Ketiga, adalah peningkatan daya saing sumber daya manusia dan penyediaan jasa logistik. “Kita berharap bisa mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang dibidik,” tegasnya.

Airlangga berharap , bulan November ini bisa dipersiapkan, dan pemerintah juga akan terus berusaha termasuk deregulasi di sektor logistik mana, agar kita bisa single digit. Berbagai negara lain di ASEAN itu hampir seluruhnya single digit. Jadi, kita masih ada flat, masih ada nilai yang harus kita turunkan," ungkapnya.

Dipaparkan, bila melihat neraca perdagangan Indonesia per Mei 2025 sebesar 4,6 miliar dolar AS dimana surplus dalam 61 bulan berturut-turut, biaya logistik yang semakin rendah diyakini bisa meningkatkan catatan tersebut.

Baca Juga: Tubuh Mahasiswi UNS yang Terjun dari Jembatan Jurug Solo Ditemukan di Bawah Jembatan Ring Road Karanganyar

Kemudian ekspor mencapai 24,61 miliar dokar AS, impor mencapai 20,31 miliar dolar AS.Laju inflasi di bawah target 2,5 ±1. “Jadi, sebenarnya perekonomian kita masih on the track. Namun, akibat dari perang dagang, memang PMI (purchasing managers index) kita turun di 47,4 persen,” kata Airlangga.

Sementara itu, Ketua Umum ewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) M. Akbar Djohan mengatakan, peluncuran ALFI CONVEX 2025 dan pameran nasional yang dirancang untuk mendorong transformasi sektor logistik dan rantai pasok Indonesia. ALFI CONVEX 2025 akan digelar pada 12–14 November 2025 di Hall 3–3A, ICE BSD, Tangerang Selatan. Mengusung tema Indonesia in Motion: Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045.

ALFI CONVEX 2025 diharapkan dapat menjadi forum strategis yang mempertemukan pemangku kebijakan, pelaku industri, asosiasi, investor, serta peserta pameran dari dalam dan luar negeri.

“Acara ini dirancang sebagai wadah kolaboratif untuk memperkuat daya saing logistik nasional serta mendorong arus investasi ke sektor-sektor strategis,” paparnya.

“ ALFI CONVEX 2025 merupakan bentuk kontribusi konkret sektor logistik dalam mendukung transformasi ekonomi nasional. Kami percaya sektor logistik merupakan jantung dari transformasi menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Menurutnya, ALFI CONVEX 2025 sebagai langkah nyata untuk mendorong kemajuan logistik nasional, karena sektor logistik yang efisien dan terintegrasi adalah fondasi utama untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.(Lmg/Ati)

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB