Krjogja.com - PURWOREJO - Agus Pramono terpilih menjadi Ketua Dewan Kesenian Purworejo (DKP) menggantikan Slamet Anom Susilo yang telah habis periode kepengurusannya. Agus meraih suara terbanyak dalam Musyawarah Daerah (Musda) DKP Tahun 2025 di Gedung Kesenian WR Soepratman Purworejo baru-baru ini.
Musda diikuti puluhan peserta dari unsur pengurus dan 7 komite seni, perwakilan sanggar/kelompok seni, tokoh, dan instansi terkait. Dalam prosesi pemilihan ketua yang dilakukan 2 tahap, Agus Pramono mengantongi suara terbanyak dari total 44 suara.
Pada tahap pertama pemilihan, perolehan suara masing-masing calon yakni Achmad Fajar Chalik (16 suara), Agus Pramono (18 suara), Bramantyo (7 suara), Diyah Wahyu (2 suara), dan Chalimatus Sa’diyah (1 suara). Pada putaran kedua, Agus Pramono berhasil mengungguli Fajar dan Bramantyo dengan perolehan 21 suara. Fajar (16 suara) dan Bramantyo (7 suara).
Sosok Agus Pramono merupakan praktisi seni Teater. Pada kepengurusan DKP Periode 2022-2025 ia menjabat sebagai Ketua Harian. Saat ini, ia juga menjadi Koordinator Dewan Kesenian Jawa Tengah di wilayah Kedu.
"Saya siap mengemban amanah untuk menjalankan roda organisasi DKP ke depan. Saya berkomitmen untuk membawa kesenian Purworejo lebih maju di kancah regional hingga nasional," ucap Agus.
Baca Juga: Taksi Terbang Mulai Mengudara di Langit Indonesia, Dulu Cuma di Film, Kini Jadi Kenyataan
Menurutnya, terkait susunan kepengurusan akan dilakukan rapat dan konsultasi dengan Tim Formatur serta para senior DKP. Ia juga berharap, seandainya dirinya menggak-menggok untuk diingatkan. "Semua demi kebaikan kesenian Purworejo ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dindikbud Purworejo, Yudhie Agung Prihatno menilai, Musda merupakan momentum strategis untuk memperkuat kelembagaan, menyusun arah baru, serta merumuskan langkah-langkah konkret dalam pengembangan seni dan budaya di daerah.
Kabupaten Purworejo memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari kesenian tradisional seperti dolalak, jaran kepang hingga geliat seni modern yang semakin berkembang di kalangan generasi muda.
"Keberagaman dan kekayaan inilah yang harus kita jaga dan kita dorong agar menjadi kekuatan budaya lokal yang hidup, berdaya, dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan daerah," ujarnya.
Diungkapkan, Dewan Kesenian sebagai wadah bagi para seniman memiliki peran yang sangat penting. Tidak hanya menjadi ruang aspirasi dan ekspresi, melainkan juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam membina, melestarikan, dan mempromosikan kesenian sebagai bagian dari identitas daerah sekaligus potensi ekonomi kreatif.
"Melalui Musda ini, saya berharap akan lahir gagasan-gagasan baru, kepengurusan yang solid, dan program kerja yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Mari kita terus memperkuat kolaborasi antara seniman, masyarakat, dan pemerintah demi kemajuan kesenian yang berkelanjutan di Kabupaten Purworejo,” ungkapnya. <*-5>