Gelar Ritual Merti Dusun Desa Kemiri Mempertahankan Keasrian Lingkungan

Photo Author
- Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:50 WIB
Warga mengikuti ritual adat merti dusun di Desa Kemiri  (-Zaini Arrosyid)
Warga mengikuti ritual adat merti dusun di Desa Kemiri (-Zaini Arrosyid)

Krjogja.com - TEMANGGUNG - Burung-burung berloncatan di dahan-dahan kopi, saat warga Desa Kemiri Kecamatan Kaloran Temanggung, menggelar ritual adat Sadranan di komplek makam Eyang Kyai Salam, Jumat (12/12)

Tidak kurang seribu tenong dibawa warga pada ritual yang bertajuk 'Adat diruwat Jowo di Jogo tersebut. Tenong tersebut berisi nasi tumpeng dengan ingkung ayam kampung, aneka sayur dan buah, serta jajan pasar.

Baca Juga: Latvia Kekurangan Pria, Kesempatan untuk Para Jomblo?

Sejak pagi warga berduyun menuju ke lokasi ritual adat. Mereka duduk disisi kanan dan kiri jalan lintas desa. Setelah berdoa dipimpin tokoh agama setempat, mereka membuka tenong untuk dinikmati bersama.

Sendau gurau dan diskusi antar warga tercipta, bertema seputar kehidupan yang mereka alami. Namun ada pula yang menyinggung situasi politik Indonesia serta bencana di Sumatra.

Kepala Dusun Kebondalem Desa Kemiri, Ramlan mengatakan adat sadranan sebagai agenda tahunan yang digelar pada Jumat Pon, bulan Jumadil Akhir penanggalan jawa. Warga yang mengikuti diantaranya dari Dusun Kebondalem dan Dusun Kemiri Desa Kemiri.

Baca Juga: Profil Ir. Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo: Rektor Pertama UI yang Visioner dalam Pendidikan dan Bangsa

"Diperkirakan ada 1000 tenong pada sadranan kali ini," kata Ramlan.

Dia mengatakan tujuan ritual adalah menjaga dan melestarikan adat nenek moyang. Merti dusun, juga sebagai pengingat pada leluhur.

"Kami mendoakan mereka. Juga bersamaan kita jaga lingkungan dan adat dengan harapan semua warga masyarakat dapat keselamatan," kata dia.

Kades Kemiri Sugeng Rahadi mengatakan sadranan diikuti lintas agama seperti Kristen, Budha dan Islam. Inti sadranan adalah ngurui-nguri kebudayaan jawa, dengan adat dirumat Jowo dijogo. "Ritual sebagai bukti kerukunan umat antar agama Desa Kemiri, " kata dia.

Anggota DPRD Temanggung Badrum Mustofa mengatakan pada ritual yang dilaksanakan warga Desa Kemiri merupakan kearifan lokal dimana menggabungkan adat dengan pembangunan, adat dengan lingkungan, dan pembangunan harus selaras dengan lingkungan.

"Merti dusun adalah upaya mempertahankan alam agar tetap lestari, namun pembangunan harus tetap jalan," katanya, sembari menegaskan ritual adat jangan sampai punah sehingga harus terus diperkuat. (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X