YOGYA, KRJOGJA.com - Industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Seluruh para pelaku usaha di bidang ini mulai dari pekerja wisata, pemandu wisata, penjual makanan dan minuman di sekitar destinasi wisata, pengemudi bus wisata, hingga pemilik bisnis pariwisata merasakan dampaknya secara langsung.
Mengunjungi lokasi wisata tentu akan membuat liburan anda semakin berkesan. Pemerintah saat ini tengah berupaya membangkitkan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), sebagai upaya menstabilkan perekonomian nasional setelah selama dua tahun terakhir terimbas Covid-19. Sektor pariwisata kini dapat dibuka kembali dengan berbagai persyaratan sebagai upaya mengurangi dampak dari pandemi.
Melalui dukungan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dalam hal ini Palang Merah Indonesia (PMI) dan Bulan Sabit Merah (IFRC) serta USAID turut mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan menaati protokol kesehatan dengan menggelar Webinar Hybrid “Wisata Dibuka Vaksin Jangan Lupaâ€.
Kegiatan webinar ini menghadirkan pembicara diantaranya drg. Pembayun Setyaning Astuti, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan DIY, Dr. Yuli Setyowati, M.Si Dosen STPMD APMD Yogyakarta, Tri Martono Muliawan Founder Jogjaupdate, Arif Noor Hartanto, S.I.P Sekretaris PMI DIY serta Ariyanto, S.E.,MM Pemilik Pusat Oleh-oleh Bakpia Jogkem. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) APMD Yogyakarta, Jumat (29/7/2022).
“Setiap kita memiliki peran penting dalam mencegah COVID-19. Bersama-sama kita bisa saling melindungi diri dan melindungi sesama untuk selamat dari wabah. Kita bergerak bersama untuk sesama dengan pemangku kepentingan, pemerintah, korporasi, lembaga sosial, dan masyarakat,†tutur Arif Noor Hartanto, Sekretaris PMI Yogyakarta.
Perlunya kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan seiring dengan dibukanya tempat-tempat wisata di berbagai daerah tentu menjadi perhatian khusus.
“Capaian vaksin booster di Yogyakarta sampai dengan saat ini sekitar 37% dan tentu masih perlu ditingkatkan dengan angka ideal pencapaian berkisar 80%. Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan sosialisasi seperti kegiatan saat ini merupakan salah satu cara yang efektif. Kita berharap PMI terus turut membantu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti ini dan tentu saja dukungan dari berbagai sektor serta masyarakat,†ungkap drg. Pembayun Setyaning Astuti, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta.
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata terbesar di Indonesia, tantangan berat dialami pelaku pariwisata di Yogyakarta. Di satu sisi tentu membangkitkan sektor ekonomi, namun di sisi lain merupakan tantangan di tengah upaya mengendalikan Covid-19.
Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh PMI di antaranya adalah dengan menerjunkan relawan-relawannya ke daerah wisata untuk membagikan Paket Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta melakukan promosi kesehatan.
Selain itu PMI Yogyakarta turut mendukung pemerintah dalam program vaksin dengan capaian booster sejumlah 324 orang, sementara untuk capaian dosisi 1 sejumlah 11.737 dosis dan dosis 2 sebanyak 4.397 dosis.
“Konsep pariwisata yang aman yaitu harus terkoordinir dengan biro perjalanan sehingga terencana terprogram dan terpantau. Masyarakat tidak perlu takut dengan rombongan wisata, karena mereka sudah aman di vaksin, protokol kesehatannya terpantau,†jelas Ariyanto.
Sebagai kesimpulan dari webinar ini, masyarakat diingatkan untuk dapat melakukan hal-hal di bawah ini selama berwisata: